Ignition coil atau koil pengapian merupakan bagian dari sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam (ICE) mobil, khususnya mesin bensin.
Komponen ini selalu berdekatan dengan busi, selaku penghasil bunga api untuk memicu terjadinya ledakan di ruang bakar.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan peran koil pengapian identik sebagai pengubah tegangan listrik baterai menjadi lebih tinggi.
“Listrik yang dihasilkan oleh baterai adalah listrik searah (DC) dengan tegangan hanya sekitar 12 volt, sehingga bila langsung dialirkan ke busi tak akan mampu menghasilkan lompatan bunga api,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2024).
Maka dari itu, menurut Hardi, sistem pengapian membutuhkan perangkat yang dapat menaikkan tegangan hingga 25.000 volt, tergantung pabrikan mobilnya, yakni koil pengapian.
“Dengan tegangan yang sangat tinggi, maka listrik bisa melompat dan menghasilkan percikan atau bunga api, lompatan listrik itulah yang dimanfaatkan oleh mesin ICE untuk memicu terjadinya ledakan,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan campuran udara dan BBM di dalam ruang bakar, yang terkompresi akan sangat mudah terbakar ketika dipicu dengan bunga api. Sehingga, ledakan tersebut akan menghasilkan dorongan atau tenaga.
“Piston akan mendorong poros engkol, dan akhirnya mesin ICE dapat menghasilkan putaran tenaga, percikan bunga api pada busi akan semakin cepat seiring bertambahnya putaran mesin saat pedal gas diinjak,” ucap Hardi.
Jadi, menurut Hardi, peran koil pengapian cukup penting dalam menunjang performa mesin ICE dalam menghasilkan tenaga. Tanpa koil prima, maka pembakaran bisa terjadi tidak sempurna, dampaknya tenaga menjadi loyo.