Seorang kakek di Malang mendapat vonis 5 bulan penjara akibat memelihara lima ikan aligator gar di area kolam pemancingan miliknya.
Kakek bernama Piyono ini dinyatakan bersalah karena melanggar Pasa 88 juncto Pasal 16 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan juncto Permen-KP RI Nomo1 19/Permen-KP/2020.
Peraturan-peraturan tersebut menjelaskan bahwa ikan aligator gar merupakan salah satu spesies yang dilarang dipelihara, diperdagangkan, maupun dilepasliarkan di wilayah Indonesia.
Ikan aligator gar bisa ancam ekosistem lokal
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, ikan aligator gar atau memiliki nama ilmiah Atractosteus spatula ini dianggap bisa menjadi ancaman serius bagi ekosistem perairan lokal.
Terkait keberadaan ikan ini di Indonesia, KOMPAS.com pernah mewawancarai peneliti ikan dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini dikenal sebagai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro, MSi.
"Sebagai ikan invasif jelas (ikan) itu dilarang, namun untuk yang terlanjur masuk perlu pengawasan jangan sampai masuk ke perairan umum," jelas Gema kepada KOMPAS.com, Jumat (24/7/2020).
"Yang aman dikembalikan ke karantina ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," tegas Gema.
Ikan aligator gar berbahaya bagi ekosisitem karena sifatnya yang invasif. Ikan ini adalah predator agresif yang akan memangsa ikan-ikan lebih kecil serta hewan lain, termasuk kura-kura dan unggas??.
Ditambah lagi, ikan ini memiliki kemampuan bertahan hidup di lingkungan ekstrem dan bisa bertahan beberapa hari tanpa makanan.
Namun, saat makanan melimpah, ikan aligator gar akan makan dengan rakus dan bisa menyebabkan penurunan populasi spesies lain di sekitarnya.
"Ikan tersebut, kan, bukan asli Indonesia. Jadi, kalau sampai terlepas di perairan umum Indonesia, enggak terbayang berapa fauna di perairan tersebut yang dimangsanya," ujar Gema.
Ikan aligator gar tumbuh dengan cepat
Aligator gar sendiri merupakan bukan ikan asli Indonesia. Habitat asli ikan ini adalah perairan air tawar di Amerika Utara.
"Dan tidak mungkin kalau (ikan aligator) tiba-tiba ada (di perairan Indonesia)," jelas Gema.
Biasanya, aligator gar ini dipelihara di Indonesia sebagai ikan hias di akuarium.
Namun, karena sifatnya yang rakus, ikan aligator gar sangat cepat tumbuh. Ikan ini bisa tumbuh hingga panjang 3 meter dengan berat mencapai 13,6 kg.
Dengan pertumbuhan yang relatif cepat ini, biasanya aligator gar kemudian dilepaskan ke alam liar saat ukurannya melebihi akuarium.
Padahal, seperti yang dijelaskan sebelumnya, ikan ini sangat invasif dan bisa mengancam populasi spesies lokal.
Di alam liar sendiri, pemangsa alami ikan ini adalah buaya. Ini membuat ikan ini sulit dikendalikan jika tak sengaja dilepaskan ke alam liar.