Beberapa tahun belakangan, teh herbal menjadi salah satu minuman yang populer dan banyak dikonsumsi masyarakat.
Sebab, teh herbal dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, mulai dari mengatasi peradangan, mual, dan meningkatkan pencernaan, dikutip dari Penn Medicine.
Selain itu, tampaknya ada teh herbal yang diklaim dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit, termasuk diabetes, kondisi kronis di mana gula darah terlalu tinggi.
Meski demikian, tidak semua teh herbal baik untuk penderita diabetes, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan.
Sebab, beberapa ahli menyebut bahwa teh herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau memiliki dampak berbahaya pada kadar gula darah.
Lantas, apa saja jenis teh yang tidak boleh diminum penderita diabetes?
Teh yang tidak boleh diminum penderita diabetes
Dikutip dari Eatingwell, Rabu (25/9/2024), berikut beberapa jenis teh herbal yang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita diabetes:
1. Teh chamomile
Teh chamomile atau kamomil adalah minuman herbal bebas kafein yang telah lama digunakan untuk membantu tidur, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan mental.
Namun, jika Anda hidup dengan diabetes dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pengencer darah seperti warfarin, chamomile dapat berinteraksi secara berbahaya dengan obat tersebut.
Potensi interaksi keduanya dinilai sangat mengkhawatirkan, sehingga sebuah penelitian secara khusus tidak merekomendasikan teh chamomile kepada pasien yang sedang mengonsumsi warfarin lantaran berpotensi meningkatkan risiko perdarahan.
2. Teh fenugreek
Teh fenugreek adalah minuman yang terbuat dari biji fenugreek, tanaman herbal yang mirip dengan semanggi.
Minuman ini memiliki sejarah panjang sebagai obat herbal. Meski demikian, teh fenugreek tidak baik untuk penderita diabetes karena dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis.
Kondisi ini dapat menyebabkan hipoglikemia, terlebih jika dikonsumsi bersama obat diabetes.
“Suplemen fenugreek mungkin memiliki efek hipoglikemia, menyebabkan penurunan gula darah,” kata seorang ahli gizi yang berspesialisasi dalam diabetes dan nutrisi multikultural, Lorena Drago.
“Ditambah lagi, mereka juga dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah, menyebabkan kekhawatiran bagi mereka yang menderita diabetes dan kondisi kardiovaskular,” tambahnya.
Sebelum menggunakan fenugreek sebagai teh herbal atau suplemen, bicarakan dengan dokter Anda untuk memastikannya tidak akan berinteraksi dengan obat-obatan Anda.
3. Teh lidah buaya
Teh lidah buaya adalah minuman herbal yang dibuat dari kulit lidah buaya.
Kulit lidah buaya yang digunakan sebagai bahan baku teh lidah buaya biasanya merupakan limbah yang dihasilkan dari pengambilan gel lidah buaya.
Meski demikian, minuman herbal ini tidak direkomendasikan untuk penderita diabetes.
“Penelitian telah menunjukkan, mengonsumsi lidah buaya dapat memberikan efek drastis pada gula darah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya episode hipoglikemik sambil menunggu rejimen pengobatan pasien,” kata ahli diet sekaligus penulis 2 Day Diabetes Diet, Erin Palinski-Wade.
Meskipun penelitian tentang hal ini masih sedikit, namun penelitian terdahulu mengeksplorasi dampak bubuk gel lidah buaya terhadap respons gula darah dan lipid darah pada orang yang hidup dengan diabetes tipe 2.
Temuan penelitian itu menyebut, mengonsumsi bubuk gel lidah buaya menyebabkan penurunan yang signifikan dalam glukosa darah, tekanan darah, dan kolesterol.
Hal ini mungkin terdengar menggembirakan. Namun, efek yang kuat ini memiliki potensi kerugian, karena dapat menyebabkan glukosa darah yang sangat rendah bagi orang yang mengonsumsi obat penurun gula darah.