PSSI meminta tak ada lagi pemberitaan yang menjelekkan kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Seperti yang diketahui, kondisi rumput SUGBK sempat menuai kritik pedas pada beberapa waktu lalu.
Tak sedikit masyarakat yang menyoroti buruknya rumput milik SUGBK.
Kritik tersebut memuncak usai pemain timnas Indonesia, Thom Haye menjadi korban.
Hal itu terjadi pada saat timnas Indonesia melawan Filipina tanggal 11 Juni lalu.
Lutut Thom Haye mengalami luka setelah berselebrasi dengan meluncur di lapangan.
Kritik yang ada ternyata tak hanya datang dari masyarakat.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong secara terang-terangan juga menilai rumput SUGBK memang kurang baik.
"Seperti yang kita lihat, memang kondisi rumput urang baik," kata Shin Tae-yong, pertengahan Juni lalu.
"Saya berharap semoga di lapangan bisa tidak diadakan konser lagi, tetapi lebih banyak pertandingan sepak bola," tuturnya.
Tak berselang lama, sempat muncul kabar bahwa timnas Indonesia akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai kandang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, timnas Indonesia kini dipastikan tetap bermain di SUGBK.
Timnas Indonesia dijadwalkan melawan Australia pada 10 September mendatang.
Pihak PSSI kemudian melakukan pengecekan lapangan pada Senin (12/8/2024),
Yunus Nusi selaku Sekretaris Jendral PSSI lalu meminta pihak pengelola SUGBK memasang rumput terbaik.
"PSSI berterimakasih kepada PPGBK yang berusaha maksimal untuk memasang rumput terbaik jelang pertandingan melawan Australia."
"Saya tadi kami cek kondisi rumput SUGBK."
"Ada perkembangan signifikan dan kami berharap rumput SUGBK siap menggelar laga melawan Australia," kata Yunus Nusi, dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
Lebih lanjut, Yunus Nusi meminta media berhenti menjelekkan kondisi rumput SUGBK.
Yunus Nusi menilai hal tersebut bisa menjadi salah satu bentuk dukungan kepada timnas Indonesia dan PSSI.
"Saya berharap pemberitaan soal kondisi rumput untuk lebih bijak."
"Karena saya melihat di media sosial banyak berita yang tidak sesuai fakta."
"Mari kita bantu timnas, bantu PSSI, untuk memberitaan berita yang benar," ucap Yunus Nusi.