Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari Usia 40 Tahun

Agustus 31, 2024 Last Updated 2024-08-31T07:10:04Z


Tubuh akan mulai mengalami proses penuaan ketika seseorang memasuki usia 40 tahun. Metabolisme juga mulai melemah dan tak jarang terserang penyakit.


Kondisi itu bisa diperparah apabila tidak memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh. 


Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, tubuh akan tampak awet muda, sehat, dan bugar. Bahkan bisa mencegah risiko penyakit kronis seperti kanker dan jantung.


Berikut, rangkuman makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari untuk orang usia 40 tahun.


Makanan yang baik dikonsumsi setelah usia 40 tahun


Dikutip dari Eat This, Not That dan beberapa sumber terverifikasi, berikut makanan yang baik dikonsumsi setelah usia 40 tahun:

1. Salmon


Saat memasuki usia 40 tahun, seseorang akan mengalami perubahan hormon pengontrol rasa lapar (ghrelin) dan penekan nafsu makan (leptin).


Ahli gizi sekaligus pendiri Foodtrainers dari New York Lauren Slayton mengungkapkan untuk membantu menjaga nafsu makan terkendali, diperlukan makanan yang mengandung vitamin D3 dan protein tanpa lemak seperti salmon.


Kandungan vitamin D3 pada salmon sekaligus berfungsi untuk penurunan berat badan. Sementara protein akan membantu menjaga otot.


Untuk mendapatkan manfaat yang baik dari salmon, sebaiknya memperhatikan jumlah konsumsi. Mengutip dari The Dietary Guidelines for Americans, jumlah konsumsi salmon yang cukup adalah 8 ons ikan per minggu.


2. Produk hasil ekstraksi tumbuh-tumbuhan


Perut yang membuncit adalah salah satu kondisi yang tak terhindarkan setelah seseorang berusia lebih dari 40 tahun. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan diet.


Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan kerja tubuh memecah laktosa secara efisien, sehingga cenderung menyebabkan gas dan kembung pada perut.


Ahli diet dari Real Nutrition New York, Amy Shapiro menyarankan untuk mengonsumsi makanan olahan dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung fiber, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayur hijau.


3. Alpukat


Tak hanya memiliki cita rasa yang lezat, alpukat juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Lemak itu bisa membantu menurunkan kadar lemak jahat penyumbat arteri (LDL) yang biasanya memicu kolesterol.


Lemak sehat pada alpukat juga membuat perut kenyang lebih lama. Sebuah penelitian terbitan Nutrition Journal menyebut, orang yang makan setengah buah alpukat segar saat makan siang, mengalami penurunan keinginan makan hingga 40 persen.


Setengah buah alpukat ukuran sedang atau setara 100 gram biasanya dianggap sebagai ukuran porsi yang normal. Satu porsinya mengandung kurang dari 20 gram lemak total dan 12 gram atau lebih dari setengahnya merupakanm lemak sehat.


4. Kaldu tulang


Mulai usia 40 tahun, tubuh akan mengalami proses penuaan. Salah satu tandanya adalah tulang mulai rapuh dan tidak sekuat dulu.


Tak perlu khawatir, mengonsumsi kaldu tulang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesehatan tulang dan juga sendi karena mengandung glukosamin dan kondroitin.


Glukosamin dan kondroitin adalah senyawa alami yang terdapat di tulang rawan dan di persendian.


Ketika tulang hewan dididihkan dalam air dalam waktu yang lama, proses pengalduan itu akan mengekstrak kolagen dan nutrisi lainnya, salah satunya glukosamin. 


Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLos One, ketika orang dewasa paruh baya dengan berat badan berlebih mengonsumsi glukosamin, kadar CRP (C-Reactive Protein) mereka turun 23 persen lebih banyak daripada yang tidak mengonsumsi glukosamin.


CRP adalah senyawa yang dapat memberikan respons ketika seseorang mengalami peradangan akibat penyakit.


Selain itu, kaldu tulang juga mengandung asam amino glisin dan prolin yang membantu pembentukan kembali lapisan usus.


Makanan yang harus dihindari setelah usia 40 tahun


Melansir dari beberapa sumber terverifikasi, berikut makanan yang sebaiknya dihindari setelah usia 40 tahun:


1. Kue atau roti


Kue atau roti umumnya mengandung pemanis tambahan yang bisa membuat efek penuaan terlingat jelas, seperti mencegah keriput.


Menurut laporan Clinics in Dermatology, glukosa dan fruktosa dapat merusak kolagen dan elastin yang membantuk menjaga elastisitas kulit.


Tak hanya itu, tepung, gula, dan biji-bijian yang ditambahkan ke kue serta roti juga bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga menaikkan berat badan. Bahkan bagi laki-laki bisa menurunkan kadar hormon testosteron.


2. Produk olahan daging


Seseorang yang berusia di atas 40 tahun sebaiknya mulai menghindari makanan daging olahan, seperti sosis, daging asap, kornet, dendeng, dan sebagainya.


Makanan tersebut mengandung nitrat yang merupakan pemicu kanker dan memuat banyak natrium yang berpotensi meningkatkan tekanan darah.


Ahli diet Haley Bishoff juga memperingatkan bahaya mengonsumsi daging olahan bagi pria karena mengakibatkan kanker kolorektal. Di Amerika Serikat, kanker kolorektal menjadi penyebab utama kematian akibat kanker.


Selain itu, sodium dan lemak jenuh pada daging olahan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.


3. Makanan cepat saji dan gorengan


Makanan cepat saji, terutama yang digoreng dapat merusak kesehatan dua kali lebih cepat.


Ahli gizi dari The Vitality Dietitians Pam Hartnett menyebut, makanan cepat saji dan gorengan dapat menimbulkan peradangan, menambah berat badan dan lemak perut, mempercepat penuaan, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, serta ginjal.


Namun, beberapa ahli menyebut usia 40 tahun boleh mengonsumsi makanan goreng asalkan saat menggoreng menggunakan bahan yang sehat. Misalnya, mengganti minyak sawit dengan minyak zaitun.

×