Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kepastian The Fed Pangkas Suku Bunga Bikin Bitcoin Cs Terbang, Ini Penjelasannya

Agustus 26, 2024 Last Updated 2024-08-26T08:35:14Z


Sinyal penurunan suku bunga The Fed memberikan angin segar untuk geliat investasi aset berisiko tinggi, salah satunya termasuk kripto. Namun, fenomena ini tak seketika membawa harga Bitcoin Cs melejit tanpa hambatan.


Sekadar info, Bos The Fed Jerome Powell memberikan sinyal akan memangkas suku bunga acuan dalam pidato terbarunya di simposium tahunan bank sentral di Wyoming pada Jumat (23/8/2024).


Powell menekankan bahwa salah satu indikator positif untuk memulai kebijakan penyesuaian adalah risiko kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang berangsur-angsur turun. Target kembali ke level inflasi sekitar 2% pun mulai berada dalam jangkauan.


Setelah pidato Powell mengemuka, data Coinmarketcap membuktikan bahwa harga Bitcoin (BTC) naik dari US$60.000 ke kisaran US$64.000 ketika diperdagangkan pada Senin (26/8/2024). Begitu juga dengan Ethereum (ETH) yang sebelumnya tertekan di bawah US$2.600, kini berangsur naik ke sekitar US$2.750.


Mengutip Chief Crypto Analyst Realvision Jamie Coutts dalam laporan analisis rutin Pintu Academy, pergerakan BTC berkorelasi kuat dengan suplai uang global. Semakin banyak uang beredar di pasar, semakin banyak likuiditas untuk membeli aset investasi.


"Dengan suku bunga yang semakin menurun, investor akan mencari aset lain untuk mendapatkan keuntungan, teutama mengambil risiko lebih besar. Inilah kenapa secara teoritis, penurunan suku bunga itu katalis positif untuk aset seperti saham dan kripto," tulisnya, dikutip Senin (26/8/2024).


Lantas, karena pemangkasan suku bunga The Fed merupakan salah satu pemicu peningkatan likuiditas global, harga kripto otomatis akan ikut terdongkrak.


Terlebih, aset kripto seperti BTC dilirik karena kelangkaannya yang sudah setara dengan komoditas seperti emas dan perak, dan dianggap sebagai aset 'save heaven' masa depan. Salah satunya, berdasarkan analisis Stock to Flow (SF).


Pasalnya, BTC diprogram mencapai batas maksimalnya sejumlah 21 juta BTC. Lantas, suplai dari penambangan pun sejak awal dirancang memiliki mekanisme halving secara terjadwal, tepatnya setiap tercipta 210.000 blok transaksi atau sekitar 4 tahun sekali.


Adapun, penambang Bitcoin merupakan entitas yang ikut membantu melakukan aktivitas validasi transaksi Bitcoin dan pengamanan jaringan melalui penyelesaian serangkaian komputasi matematika rumit yang turut berfungsi seperti ekripsi. Mereka kemudian mendapat imbalan koin baru atas setiap blok transaksi yang mereka selesaikan.


Peristiwa halving terbaru pada 2024 telah memangkas hadiah penambang dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC setiap menyelesaikan satu blok transaksi.


"Berkat pengurangan separuh jumlah BTC baru setiap empat tahun, atau yang dikenal sebagai halving, rasio SF BTC diperkirakan mencapai 121 pada tahun 2024, meningkat dari SF 50 pada 2020, dan telah menjadi lebih langka dari emas, yang saat ini memegang rasio SF 59," jelas Tim Pintu Academy.


Namun, patut dicermati bahwa Bitcoin memiliki volatilitas yang tinggi, yang membuat prediksi harganya menjadi lebih sulit. Meskipun Stock to Flow bisa memberikan gambaran umum, investor harus mempertimbangkan lebih banyak variabel ketika membuat keputusan investasi.


"Investor harus melakukan analisis yang komprehensif, yang tidak hanya melibatkan model Stock to Flow tetapi juga analisis teknikal, fundamental, dan memperhatikan dinamika pasar saat ini," tambahnya.


Sebagai contoh, Tim Pintu Academy juga mencermati pendapat Analis Wells Fargo Investment Institute Austin Pickle, di mana ada kalanya penurunan suku bunga The Fed juga berpengaruh negatif ke aset berisiko tinggi, yaitu ketika kebijakan itu diambil sebagai respons pelemahan ekonomi.


Terkini, AS berada di ambang resesi. Alhasil, ada potensi nantinya pasar saham justru melemah saat The Fed resmi memangkas suku bunga, dan hampir pasti pasar kripto juga bernasib serupa apabila indikator pelemahan ekonomi benar-benar terjadi.


Selain itu, pasar kripto juga masih terpengaruh sentimen pilpres AS. Sampai berita ini ditulis, baru Donald Trump dan Partai Republik yang secara terbuka mendukung kebijakan ramah kripto. Sebaliknya, keberpihakan Kamala Harris dan Partai Demokrat masih belum jelas.


Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual aset kripto. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

×