Salah satu bentuk perawatan utama agar mesin mobil tetap optimal adalah rutin melakukan penggantian oli. Biasanya hal ini dibarengi dengan beberapa pengecekan, pembersihan, bahkan pergantian beberapa komponen lain.
Meski demikian, pertanyaan seputar masalah penggantian oli mesin mobil kerap muncul. Salah satunya bagaimana dengan mobil yang jarang digunakan, apakah tetap wajib melakukan ritual penggantian oli secara berkala?
Pasalnya, tak sedikit yang menganggap bila mobil jarang dipakai tak perlu mengganti oli mesin secara berkala. Hal ini karena jarak tempuh belum terpenuhi, meski secara waktu sudah lewat.
Menjawan hal ini, Brahma Putra Mahayan, Technical Specialists Pertamina Lubricants menjelaskan, meski mobil jarang digunakan, namun tetap harus melakukan penggantian oli secara berkala lantaran adanya proses degradasi.
"Karena meskipun tidak digunakan, tetapi oli di dalam carter atau mesin mengalami proses oksidasi yang dipicu oleh adanya oksigen, water, dan logam-logam keausan (Fe, Cu, Cr dst) yang berfungsi sebagai katalis dan bisa mempercepat terjadinya proses oksidasi atau penuaan.
Bila degradasi terjadi, artinya kualitas oli di dalam mesin pun akan mengalami penurunan. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama pelumas, seperti mendinginkan mesin, menyalurkan panas, melindungi korosi, serta membersihkan, akan berkurang.
Kondisi tersebut tentu tidak baik untuk kesehatan mesin. Tak heran bila disarankan meski mobil jarang digunakan tetap mengganti oli secara rutin.
Terkait patokan waktu atau jarak tempuh, sebelumnya Brahma sudah memberikan keterangan. Baiknya pemilik mobil mengikuti anjuran pabrikan.
Artinya, meski jarak tempuh belum tercapai karena mobil jarang digunakan atau lebih banyak dipakai untuk mobilitas jarak pendek, tapi waktu penggantian sudah lewat, maka jangan ditunda.
"Kalau mengikuti rekomendasi dari OEM maka biasanya menggunakan keduanya, mana yg tercapai lebih dahulu. Baiknya mengikuti apa kata pembuat mesin atau kendaraan itu saja," ujar Brahma.