Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan dalam laga perdananya di Liga 1. Persebaya meraih tiga poin usai mengalahkan PSS Sleman 1-0 di stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Minggu (11/8) malam. Dalam pertandingan tersebut turut pula diterapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Sayangnya penerapan teknologi VAR tersebut justru dikeluhkan kapten tim Persebaya, Bruno Moreira. Pemain berkebangsaan Brasil ini mengeluhkan lamanya waktu pengecekan VAR untuk memastikan terjadinya handball atau tidak oleh salah satu pemain PSS Sleman, Hoki Caraka, di kotak penalti.
"Saya pikir yang lebih baik adalah sedikit lebih cepat, apalagi mereka (tim wasit) juga terlalu lama memutuskan soal handball. Kita menunggu terlalu lama," ujar Bruno usai pertandingan.
Menurut Bruno, lamanya waktu pengecekan VAR tersebut berimbas pada kondisi pemain. Para pemain juga harus menunggu lama sehingga para pemain merasa kelelahan dan frustrasi di lapangan.
"Jadi, kita harus menunggu dan para pemain akhirnya kelelahan di lapangan. Jadi harus cepat dalam pengambilan keputusan dari wasit. Keputusan wasit saat VAR terlalu lama dan itu membuat kami frustrasi, pemain juga frustrasi, suporter juga, itu juga membuat para penonton tidak nyaman juga dalam jangka panjang. Kita tidak membutuhkan terlalu lama, maksimal 2-3 menit. Saya tidak tahu mengapa terlalu lama," ungkapnya.
Meski demikian, Bruno mengaku bersyukur Persebaya bisa meraih kemenangan. Kemenangan tersebut dipersembahkan Bruno melalui tendangan penalti.
"Saya mencetak gol pertama di laga perdana, tapi yang penting adalah memenangkan laga ini, karena pada laga perdana, kita tahu selalu sulit untuk dilalui, karena banyak dari para pemain yang masih belum terlalu siap untuk main, tetapi bagus kami bisa meraih tiga poin dan kepercayaan diri kami tinggi saat ini. Kami harap bisa makin kuat saat menjalani laga berikutnya," tandasnya.