Pemain naturalisasi Malaysia, Endrick Dos Santos, menyebut Liga Vietnam jauh lebih menantang ketimbang kompetisi di Negeri Jiran.
Hal itu disampaikan Endrick Dos Santos setelah dilepas Johor Darul Ta'zim (JDT) dan dipinjamkan ke klub Liga Vietnam, Ho Chi Minh City FC.
CEO JDT, Alistair Edwards membenarkan sekaligus menjadikan gelandang naturalisasi asal Brasil itu sebagai pemain Malaysia pertama di Liga Vietnam.
Bukannya sedih, Endrick Dos Santos terlihat cukup antusias dengan keputusan peminjaman dirinya oleh JDT ke klub Vietnam itu.
Menurut Endrick, kompetisi sepak bola Vietnam jauh lebih menantang ketimbang Liga Super Malaysia dengan alasan status Vietnam di Asia Tenggara.
Bagi Endrick, Vietnam merupakan salah satu juara sepak bola Asia Tenggara.
Hal itu tentu bertolak belakang dengan penilaian AFC yang menempatkan Liga Vietnam di peringkat ke-15 ranking kompetisi sepak bola Asia.
Sementara Liga Malaysia berada di peringkat ke-15, tepat di bawah Australia yang duduk satu tangga di atasnya.
"Ada banyak teman yang tahu tentang sepak bola Vietnam, jadi saya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya kepada mereka," ucap Endrick.
"Liga Vietnam adalah liga yang lebih tangguh dibandingkan (Liga Super) Malaysia namun (Liga Super) Malaysia semakin berkembang dan semakin kuat."
"Jika saya mendapat kesempatan bersaing dengan tim Vietnam, ini akan menjadi tantangan besar bagi saya dan tim saya," imbuhnya.
Endrick menjadi pemain kesekian dari skuad Timnas Malaysia yang berkarier di luar negeri, seperti Dion Cools, Fergus Tierney, Luqman Hakim dan Abu Khalil.
Bicara soal kompetisi, Liga Indonesia atau Liga 1 terlempar jauh dari sejumlah negara ASEAN yang mampu bersaing di papan tengah.
Liga Indonesia hanya menempati peringkat ke-28 ranking AFC, posisi ini bahkan berada di bawah Filipina dan Singapura.
Angka tersebut hanya menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 ranking Asia Tenggara.
Tentu bukan hal yang baik, karena itu Erick Thohir selaku Ketum PSSI mencoba memfokuskan diri ke kompetisi dalam negeri.
Erick Thohir mengaku akan bongkar dan bersih-bersih di kompetisi dalam negeri, baginya peringkat di bawah Filipina adalah keterlaluan.
"Untuk liga sekarang satu tahun ke depan kita akan bongkar-bongkar akan bersih-bersih," ucap Erik Thohir.
"Dan kita akan tranformasi liga nya, bagaimana pengelola klub ya harus sama-sama PSSI bersatu untuk menjadi yang terbaik."
"Gak mungkin sepak bola yang luar biasa ini masak liga di ASEAN rangking 6 di bawah Filipina, Keterlaluan."
"Liga Asia kita ranking 28, keterlaluan."
"Gak ada yang salah, tapi bukan saling menyalahkan makanya saya minta liga ini diperbaiki," imbuhnya.