Sobat sehat, menjaga kesehatan ginjal menjadi hal yang wajib kita lakukan.
Perlu diketahui, ternyata gejala gagal ginjal kronis ini berjalan sangat lamban, bahkan penderitanya pun tidak menyadari.
Sebagian besar gejala dari kondisi lain membuat gagal ginjal ini sulit didiagnosis.
Ginjal merupakan organ vital kita, artinya kita tidak bisa hidup tanpa adanya ginjal.
Namun, terkadang ada orang yang terlahir hanya memiliki satu ginjal.
Ginjal memiliki banyak pekerjaan pentung. Fungsi utama ginjal ialah mengeluarkan produk limbah dan cairan berlebih dari tubuh melalui urine atau buang air kecil.
Buang air kecil atau kencing sebenarnya bukan sekedar "cairan masuk,cairan keluar".
Memproduksi urine mengharuskan ginjal melakukan langkah-langkah rumit untuk menjaga keseimbangan cairan, natrium (garam) dan bahan kimia penting lain pada tubuh.
Setiap 24 jam, ginjal menyaring produk limbah dan mengembalikan cairan bersih ke dalam aliran darah.
Ginjal berperan untuk memproduksi hormon dan mengontrol banyak fungsi penting seperti produksi sel darah merah, mengatur tekanan darah dan juga memproduksi vitamin D untuk kesehatan tulang.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal
Banyak kondisi yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi seperti karena cedera atau penyakit ginjal kronis yang disevut dengan gagal ginjal kronis.
Saat ginjal sudah tidka bisa berfungsi dengan baik, maka sistem tubuh lain tidak berfungsi dan rusak, terutama jika memiliki penyakit penyerta.
Menurut Mayo Clinic National Kidney Foundation, siapapu bisa mengalami ginjal kronis.
Namun, ada faktor tertentu yang bisa meningkatkan peluang terkena penyakit ginjal.
Walaupun sebagian besar faktor risiko ini tidak bisa diubah, namun ada juga yang bisa dimodifikasi.
Faktor risiko lain seperti diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi merokok, penyakit jantung, obesitas dan usia 60 tahun ke atas.
Terlepas dari memiliki faktor risiko atau tidak, tentunya sobat sehat harus memantau kesehatan tubuh dan mencari tanda bahaya bahwa ginjal sedang bermasalah.
1. Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Sering buang air kecil dari biasanya bisa menyebabkan rasa khawatir.
Dalam kasus gagal ginjal kronis, penyaring limbah ginjal rusak dan kemampuan menyerap kembali cairan dan membuang limbah terganggu.
Cairan yang berlebih dan produk limbah yang menumpuk di dalam tubuh menyebabkan peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
Produk limbah ini juga bisa menyebabkan warna urine menjadi lebih gelap.
Infeksi saluran kemih, umum terjadi pada penyakit ginjal, juga penyebab utama sering buang air kecil.
Menurut National Kidney Foundation, gejala lain seperti nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil.
Pada gagal ginjal stadium akhir, terjadi penurunan buang air kecil (Johns Hopkins Medicine).
Sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda diabetes, penyebab utama penyakit ginjal.
Kebiasan buang air kecil adalah faktor utama dalam mendeteksi kemungkinan kerusakan ginjal.
Semakin dini kerusakan ginjal terdeteksi, maka semakin mudah dan berhasil pengobatannya.
Pentingnya waspada terhadap perubahan apapun walaupun tidak menimbulkan rasa sakit.
Setiap perubahan dari buang air kecil normal, berarti harus segera konsultasi dengan dokter.
2. Darah pada Urine
Adanya darah pada urine menjadi hal yang menakutkan.
Tentunya sobat sehat harus khawatir jika menemukan darah di dalam urin dan bisa menandakan banyak kondisi berbahaya.
Mayo Clinic menyebut kondisi bahaya antara lain infeksi pada saluran kemih, kandung kemih, atau ginjal, kanker ginjal, batu ginjal, dan penyakit ginjal.
Jika Anda mengalami infeksi atau batu ginjal, Anda mengalami nyeri saat buang air kecil.
Banyak dari kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit ginjal kronis.
Ginjal sehat menjaga sel darah di dalam tubuh saat menyaring semua produk limbah yang akhirnya membentuk urine.
Namun, pada penyakit ginjal, sistem penyaringan ginjal rusak dan sel darah mengalir tau bocor ke dalam urine.
Kemudian, terlihat sebagai darah ketika buang air kecil.
Jika menjumpai darah pada urine, baiknya segera konsultasi ke dokter.
3. Air seni berbusa dan bengkak di sekitar mata
Kedua tanda ini tidak mungkin ada hubungannya kan?
Ketika sistem penyaringan ginjal tidak berfungsi baik, protein bocor tidak hanya ke dalam sel cairan yang dikeluarkan, tetapi juga urine Anda.
Protein ini sama yang ditemukan pada putih telur, yang disebut albumin.
Albumin bereaksi terhadap udara inilah yang menghasilkan busa bergelembung.
Healthline menyebutkan, proses sama terjadi di tubuh Anda dengan kerusakan dan penyakit ginjal.
Gelembung terbentuk di urine, biasanya harus menyiram toilet berkali-kali untuk menghilangkan semua gelembung.
Jika Anda melihat gelembung berlebihan pada urine, kemungkinan besar urine mengandung protein.
Protein dalam urine tidak hanya menyebabkan urine berbusa, tetapi juga menyebabkan bengkak di sekitar mata Anda, terutama pagi hari.
National Kidney Foundation menyebutkan, mata bengkak bisa menjadi gejala dari banyak kondisi lainnya.
Carilah tanda dan gejala lain yang berhubungan dengan mata bengkak. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.
4. Kulit kering dan gatal
Ginjal rusak, terutama pada penyakit ginjal stadium lanjut, tidak mampu menciptakan keseimbangan nutrisi dan mineral yang tepat dalam darah Anda.
Salah satu mineral tersebut fosfor, yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal jika terlalu banyak terdapat dalam darah.
Menurut American Academy of Dermatology Association, gejala ini dapat diobati lebih mudah dibandingkan gejala lainnya, setelah dokter menentukan penyakit ginjal sebagai penyebabnya.
Baca juga: Ini Lho Perawatan untuk Mengatasi Double Chin, Simak Penjelasan dr. Caryn Miranda Saptari
Seorang ahli diet membantu Anda mengurangi jumlah fosfor dalam makanan Anda.
Obat resep juga tersedia untuk melawan gejala yang membuat frustrasi ini.
Penyerapan sinar ultraviolet dari sinar UV atau matahari juga dapat membantu, lampu UV terjangkau dan tersedia tanpa resep.
Konsultasikan dengan dokter tentang perawatan yang terbaik untuk Anda.
Seperti banyak tanda dan gejala penyakit ginjal lainnya, kulit gatal saja tidak perlu dikhawatirkan.
Kulit gatal juga bisa karena berbagai sebab.
Jika kulit gatal tidak hilang dalam beberapa hari setelah perawatan di rumah, hubungi dokter Anda.
5. Tekanan darah tinggi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, didefinisikan sebagai 130/180 atau lebih tinggi.
Angka di atas adalah tekanan sistolik dan angka di bawah adalah tekanan diastolik.
Menurut CDC, hampir separuh orang dewasa di Amerika Serikat (116 juta) menderita tekanan darah tinggi.
Hanya sekitar 25 persen yang tekanan darah tingginya dapat dikendalikan melalui pengobatan.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal.
Jika hipertensi merusak ginjal, ginjal juga tidak akan mampu mengontrol tekanan darah sehingga mengakibatkan siklus berbahaya.
Ginjal Anda tidak mampu membuang cairan berlebih sehingga menyebabkan peradangan (pembengkakan).
Kemudian meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan jantung bekerja lebih keras.
Anda dapat membantu mengatasi gejala ini dengan obat penurun tekanan darah dan perubahan gaya hidup.
Seperti membatasi asupan garam, menyeimbangkan asupan cairan, mengonsumsi makanan.
Berolahraga, berhenti merokok jika seorang perokok, dan menggunakan teknik manajemen stres.
Dokter akan membantu Anda mengelola tekanan darah, dan tergantung pada kondisi sebelum memerlukan rujukan ke ahli jantung.
6. Kurang tidur (insomnia)
Begitu banyak faktor yang menyebabkan insomnia atau sulit tidur.
Gejala ini tidak menunjukkan penyakit ginjal, namun dapat membantu dokter mengetahui apakah ginjal menjadi penyebab insomnia.
Menurut Klinik Cleveland, hal itu muncul bersamaan dengan gejala lain yang berkaitan dengan penyakit ginjal (komorbiditas).
National Kidney Foundation menjelaskan, racun tidak dapat disaring keluar dari darah oleh ginjal rusak akan menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan kesulitan tidur.
Dua penyakit penyerta utama termasuk apnea tidur dan obesitas.
Sleep apnea juga lebih sering terjadi pada penderita gagal ginjal dibandingkan populasi umum.
Obesitas juga diketahui berdampak negatif pada tidur.
Ditambah lagi sering buang air kecil malam hari, mual, anemia, kram otot, nyeri, sindrom kaki gelisah, gatal terus-menerus.
Serta sejumlah gejala lain yang berhubungan dengan ginjal, maka insomnia lazim terjadi pada penyakit ginjal kronis.
Tidak ada pil ajaib untuk mengatasi insomnia, tetapi konsultasi dengan dokter dalam membuat rencana tidur dan menemukan akar penyebabnya.
Perubahan gaya hidup diperlukan, terapi perilaku kognitif, yang mencakup meditasi atau praktik kesadaran.
7. Kelelahan kronis dan ketidakmampuan berkonsentrasi
Sama seperti insomnia, penumpukan racun dalam darah dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan mempengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi.
Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan anemia, yang dapat menyebabkan lemah, lelah, dan sulit tidur.
Anemia terjadi ketika ginjal tidak mampu menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah baru.
Produksi sel darah merah lebih sedikit menyebabkan berkurangnya oksigen yang mencapai organ seperti jantung dan otak, sehingga mengganggu fungsinya.
Suplemen zat besi dan obat lain dapat membantu mengatasi gejala ini.
Namun, tes diagnostik diperlukan untuk menemukan akar masalahnya.
Studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam The CANNT Journal menemukan bahwa kelelahan kronis dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang parah.
Hal itu dapat melemahkan, berdampak negatif pada kemampuan Anda untuk bekerja, kehidupan rumah tangga, sosial, hobi dan kebiasaan pribadi.
Ketika kualitas hidup menurun dalam jangka waktu lama, menyebabkan depresi.
Anda dan dokter harus mewaspadai gejala depresi sehingga bisa mulai mengobatinya sebelum menjadi parah.
8. Kram otot dan sindrom kaki gelisah
Ginjal bertanggung jawab untuk membantu menyeimbangkan elektrolit penting dalam tubuh.
Ginjal rusak dapat mengganggu fungsi vital dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan kram otot.
Kram otot akibat penyakit ginjal kronis dapat disebabkan kadar kalsium rendah dan kelebihan fosfor.
Pengujian diagnostik dapat menemukan akar masalahnya, lalu diobati dengan diet, suplemen, atau perawatan.
Selain itu, kerusakan ginjal menjadi penyebab sindrom kaki gelisah.
Gangguan ini umum terjadi, memengaruhi hingga 1 dari 10 orang.
Namun lebih sering terjadi pada orang yang menderita penyakit ginjal kronis.
Kaki Anda bergerak-gerak seolah-olah bergerak sendiri, atau ingin menggerakkannya terus-menerus.
Ini paling sering terjadi pada malam hari ketika Anda mencoba tidur.
Anda juga mengalami gejala yang sama di lengan.
Meskipun dapat terjadi pada awal proses penyakit, sindrom kaki gelisah terjadi pada penyakit ginjal lanjut, terutama jika Anda menjalani hemodialisis.
Anemia dan kadar kalsium darah tinggi yang dialami penyakit ginjal kronis dapat memperburuk sindrom kaki gelisah.
Ada pengobatan yang tersedia untuk sindrom kaki gelisah.
9. Pembengkakan di pergelangan kaki dan kaki
Natrium ditahan di dalam tubuh ketika fungsi ginjal menurun.
Natrium ekstra ini menyebabkan cairan menumpuk di kaki dan pergelangan kaki.
Namun, retensi cairan terjadi di seluruh tubuh pada penyakit ginjal kronis, bahkan dapat mempengaruhi otak, paru-paru, dan jantung.
Pembengkakan ini disebut juga edema. Gravitasi menyebabkan cairan menumpuk di ekstremitas Anda.
Selain bengkak, gejala edema antara lain kulit bengkak dan mengkilat, nyeri dan nyeri tekan, penambahan berat air, perubahan warna kulit, persendian kaku, dan pitting edema.
Pitting edema terjadi ketika area kulit tetap menjorok ke dalam jika ditekan dengan jari.
Pitting edema harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Pengobatan gejala tidak nyaman ini termasuk pengobatan diuretik, yang membantu tubuh membuang kelebihan cairan.
Namun, ini hanya pengobatan jangka pendek karena diuretik dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.
10. Perubahan nafsu makan dan berat badan
Perubahan berat badan dan nafsu makan tidak selalu menunjukkan kerusakan atau penyakit ginjal.
Hal itu dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dan terkadang hanya karena gizi buruk.
Namun demikian, gejala-gejala ini harus diwaspadai jika muncul bersamaan dengan gejala penyakit ginjal lainnya.
Penumpukan racun akibat berkurangnya fungsi ginjal bisa menjadi salah satu penyebab gejala tersebut.
Seiring berkembangnya penyakit ginjal, makan menjadi lebih sulit dilakukan dan penumpukan racun dapat menyebabkan mual dan muntah.
Kehilangan nafsu makan dan minat terhadap makanan dapat terjadi, makanan terasa berbeda atau tidak enak.
Infeksi kronis yang berhubungan dengan disfungsi ginjal dapat menyulitkan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan.
Semua masalah ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat.
Seorang ahli diet diperlukan untuk membantu melawan gejala yang terus-menerus ini.
11. Libido rendah dan infertilitas
Kemampuan untuk melakukan dan menikmati seks bergantung pada banyak faktor.
Sederhananya, ketika merasa tidak enak badan, kehidupan seks Anda bisa terganggu.
Penyakit ginjal kronis memengaruhi hormon, kemudian memengaruhi emosi dan berdampak pada kesehatan mental.
Kurang tidur, energi rendah, mual, dan banyak lagi tentu dapat berdampak negatif pada gairah seks.
Tekanan darah tinggi dan kadar glukosa darah (gula) yang berhubungan dengan penyakit ginjal juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Baca juga: Link PDF Kalender 2024, Lengkap Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, Download di Sini
Depresi dan kecemasan, masalah kesehatan mental yang sering muncul bersamaan dengan penyakit ginjal kronis, juga memengaruhi hubungan seksual.
Keduanya bisa melemahkan hasrat seksual Anda.
Penyakit ginjal kronis dapat berdampak pada kesuburan seseorang.
Nasional Kidney Foundation menulis, wanita gagal ginjal disarankan tidak hamil karena tingkat komplikasi sangat tinggi.
"Jika Anda hamil, Anda memerlukan pengawasan medis ketat, perubahan obat-obatan, dan banyak lagi cuci darah untuk memiliki bayi yang sehat."
12. Nyeri dada dan sesak napas
Semua penumpukan cairan berlebih di dalam tubuh dapat memengaruhi lebih dari sekedar kaki.
Gagal ginjal stadium akhir, cairan dapat mengelilingi jantung sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri dada.
Mayo Clinic mengatakan, cairan berlebih juga dapat masuk ke paru-paru dan mengelilingi paru-paru sehingga kesulitan bernapas secara keseluruhan.
Fungsi normal sehari-hari sulit hingga tidak mungkin dilakukan ketika mengalami gejala jantung dan paru-paru ini.
Stres pada jantung dan paru-paru dapat menyebabkan Anda mudah lelah, serta lemah dan lelah.
Nyeri dada atau sesak napas yang terus-menerus harus segera ditangani dokter.
Seperti ginjal, jantung dan paru-paru merupakan organ vital, Anda tidak dapat hidup tanpanya.
Ketika organ-organ ini rusak, tubuh akan terkena dampaknya.
Sirkulasi darah akan terpengaruh secara negatif dan jumlah oksigen yang tepat tidak dapat diberikan ke tubuh Anda.
13. Sakit ginjal
Sakit ginjal mudah disalahartikan sebagai sakit punggung karena keduanya terasa di punggung.
Namun, nyeri ginjal terasa lebih dalam, di sisi tubuh, dan lebih tinggi dari punggung, di kiri atau kanan tulang belakang.
Rasa sakitnya juga bisa menjalar ke area lain di tubuh seperti selangkangan atau perut.
Sakit ginjal bukan akibat langsung dari penyakit ginjal, namun disebabkan kerusakan ginjal.
Rasa sakit tersebut diakibatkan pembengkakan pada ginjal atau penyumbatan pada ginjal atau saluran kemih.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan batu ginjal, keduanya menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan.
Jika Anda mengalami sakit ginjal disertai demam, nyeri saat buang air kecil, dan muntah, kemungkinan besar nyeri disebabkan masalah ginjal.
Trauma pada ginjal, seperti saat berolahraga, kecelakaan kendaraan, atau terjatuh, juga dapat menyebabkan sakit ginjal.
Sakit ginjal apa pun harus diobati sesegera mungkin.