Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas Kembali Tuduh PM Israel Netanyahu Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata

Agustus 19, 2024 Last Updated 2024-08-19T08:02:21Z


Hamas pada Minggu (18/8/2024) kembali menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza.


Setelah dua hari berunding di Doha, para mediator yakni Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar pada Jumat (16/8/2024) mengajukan proposal baru.


Menurut Hamas, proposal terbaru itu sudah menanggapi syarat dari Netanyahu, terutama penolakannya terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan menyeluruh dari Jalur Gaza, dan desakannya untuk terus menduduki persimpangan Netzarim, penyeberangan Rafah, dan koridor Philadelphia.


Sebanyak dua tempat yang disebut terakhir dipandang Israel sebagai lokasi penting mencegah aliran senjata ke Gaza, sedangkan persimpangan Netzarim adalah titik strategis antara Gaza utara dan selatan.


Netanyahu juga menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran tahanan dan menarik diri dari hal-hal lain, yang mencegah penyelesaian kesepakatan pertukaran, kata Hamas.


PM Israel itu sebelumnya mengecam Hamas keras kepala dan tidak mengirim delegasi ke perundingan. Ia menuding Hamas-lah yang seharunya ditekan.


Komentar Netanyahu dilontarkan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang tengah mendorong tercapainya kesepakatan.


Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan kembali dukungannya terhadap proposal yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden pada Mei 2024, yang menurutnya adalah rencana Israel.


Proposal itu melibatkan kesepakatan tiga fase, dimulai dengan gencatan senjata selama enam minggu bersama pembebasan sandera, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza yang berpenduduk padat.


Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan tewasnya 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.


Hamas juga menyandera 251 orang, 111 orang di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer Israel telah tewas.


Israel kemudian melancarkan serangan balasan di Gaza yang menewaskan sedikitnya 40.099 orang menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, tetapi tidak mengungkapkan berapa jumlah korban sipil yang tewas.

×