Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengunjungi kantor kelompok Hamas yang berada di Teheran, Senin (5/8/2024). Kunjungan itu dilakukan di tengah rencana Iran membalas serangan Israel baru-baru ini yang menyebabkan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal.
Dalam kunjungannya ke kantor Hamas di Teheran, Kani diterima oleh pejabat Hamas, Khaled Qaddoumi.
"Bagheri Kani juga menyampaikan belasungkawa atas kesyahidan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh yang dibunuh rezim Israel pekan lalu di ibu kota Iran," demikian bunyi laporan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA).
IRNA tak memberi laporan mendetail tentang hal apa saja yang dibicarakan antara Kani dan Qaddoumi. Namun pada akhir laporannya, IRNA tetap menulis bahwa Iran berjanji akan mengambil tanggapan keras atas pembunuhan terhadap Haniyeh.
Pada 31 Juli 2024 lalu, Pasukan Garda Revolusi Iran mengumumkan dan mengonfirmasi terbunuhnya Haniyeh akibat serangan udara Israel. Serangan tersebut menghantam kediaman Haniyeh di Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk pembunuhan terhadap Haniyeh. Dia mengatakan Iran wajib "membayar" kematian pemimpin Hamas tersebut.
"Rezim kriminal dan teroris Zionis memartirkan tamu terhormat kita di rumah kita dan membuat kita berduka, tapi juga memberikan dasar untuk hukuman berat untuk mereka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam setelah kabar kematian Haniyeh tersiar.
Sejumlah negara, termasuk di antaranya Indonesia, Turki, dan Mesir turut menyuarakan kecaman atas pembunuhan terhadap Haniyeh. Kematian Haniyeh diprediksi akan kian memanaskan situasi di kawasan. Selain di Jalur Gaza, Israel diketahui turut terlibat konfrontasi dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan kelompok Houthi di Yaman. Selama ini Iran diketahui memberikan bantuan kepada Hamas, Houthi, dan Hizbullah.