Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan rencana tandang timnas Indonesia untuk saat Oktober 2024 mendatang.
Timnas Indonesia akan melakoni 2 laga tandang pada Oktober 2024 mendatang untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Pasukan Shin Tae-yong masing-masing akan menghadapi Bahrain pada 10 oktober dan China pada 15 Oktober.
Dengan jarak waktu 5 hari, PSSI menjelaskan rencana tandang yang akan dilakukan timnas Indonesia.
Hal ini dikatakan salah satu anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga di channel Youtube pribadinya.
Menurut Arya, perjalanan dari Bahrain ke China memakan waktu 30 jam untuk penerbangan komersil.
Sehingga PSSI memutuskan untuk mencarter pesawat sendiri.
"Kalau kita hitung kita dari Bahrain langsung ke China, kalau pakai komersial 30 jam total. Itu transit dan sebagainya ya," kata Arya Sinulingga dilansir BolaSport.com dari Youtube pribadinya dalam program Podcast Bebas.
"Capek ini pemain, sementara (jarak) waktu cuman 5 hari, terpaksa kami carter pesawat," tambahnya.
Laga timnas Indonesia melawan Bahrain akan diadakan di Bahrain National Stadium, Riffa.
Kemudian laga lawan China diadakan di Qingdao Youth Football Stadium yang letaknya 6,5 jam dari Beijing.
Jika melihat google maps, Beijing ke Qingdao berjarak kurang lebih 660 km.
Pertimbangan ini pula yang menjadikan keputusan PSSI mencarter pesawat.
"Kami dapat data ini bahwa kami main di China," kata Arya Sinulingga.
"Di China-nya kalau perjalanan dari Beijing naik bus 6,5 jam," imbuhnya.
Sebelumnya Erick Thohir pun sudah mewanti-wanti timnas Indonesia karena China juga ingin mempersulit tim tamu.
“Kita harus melalui berjalanan berat karena mesti terbang ke Bahrain, itu hampir 17 jam,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (29/7/2024).
“Lalu ke China dan tiba-tiba tim ditaruh di kota yang letaknya 6,5 jam dari Beijing."
“Itu Qingdao, yang di bulan Oktober katanya dingin," tambahnya.
Erick pun merespons timnas Indonesia juga akan membalas demikian, mempersulit tim tamu.
“Jadi semua-semua negara ingin mempersulit tamunya,” kata Erick Thohir.
“Jadi kita juga nanti jadi tuan rumah harus baik-baik tetapi jangan baik-baik saja."
“Kalau kita dikerjai di luar negeri, ya kita ganti kerjai di sini,” kelakarnya.