Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) terus berupaya mendorong negosiasi dengan mengundang Timnas Rusia untuk menjalani pertandingan persahabatan dengan Timnas Vietnam selama FIFA Matchday September mendatang.
Seperti diketahui, Timnas Vietnam harus mengubur impiannya tampil di Piala Dunia 2026 setelah langkah mereka terhenti di putaran kedua kualifikasi.
Untuk mengisi kekosongan jadwal turnamen, Vietnam berencana menggelar laga persahabatan FIFA Matchday pada bulan September dan Oktober mendatang.
Hal itu juga merupakan salah satu upaya persiapan Timnas Vietnam sebelum tampil di ajang ASEAN Cup 2024 atau yang sebelumnya bernama Piala AFF.
ASEAN Cup 2024 dijadwalkan akan berlangsung mulai 23 November hingga 21 Desember 2024.
Saat ini, VFF sedang diselimuti kecemasan apakah Timnas Vietnam benar-benar bisa menjalani laga persahabatan kontra Timnas Rusia atau tidak.
Menurut laporan sejumlah media Vietnam, proses negosiasi masih berlangsung dan sudah memasuki tahap akhir.
Jika berhasil, pertandingan persahabatan antara Vietnam dan Rusia bisa digelar pada FIFA Matchday September mendatang di Stadion Thong Nhat.
"VFF cemas menunggu laga persahabatan dengan tim Rusia, Vietnam akan mendapatkan keuntungan dalam segala hal," tulis judul artikel yang dimuat oleh media Vietnam (Thanhnien.vn).
"Jika pertandingan ini terwujud, VFF akan menciptakan gebrakan besar."
Sebagai informasi, Timnas Rusia masih menjalani sanksi larangan bermain di semua turnamen di bawah kerangka UEFA dan FIFA, tapi mereka tetap bisa menggelar laga persahabatan.
Meski demikian, Rusia adalah tim kelas atas di Eropa dengan menempati peringkat ke-33 dunia dan tentunya tidak mudah untuk menghadapi tim tersebut.
Thanhnien juga melaporkan bahwa Timnas Vietnam akan mengantongi sejumlah manfaat apabila laga kontra Rusia terwujud.
Pertama, menghadapi Rusia akan membantu tim besutan Kim Sang-sik meningkatkan daya tahan mereka.
Saat ajang Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu, Vietnam mendapat banyak tekanan dari tim-tim yang levelnya lebih tinggi dari mereka.
Alhasil, pertahanan Vietnam kemudian membuka banyak celah sehingga lawan bisa memanfaatkannya.
"Peta jalan sepak bola Vietnam adalah menuju arena besar," tulis laporan Thanhnien.
"Kami masih harus bergerak maju dalam waktu dekat, jadi pertandingan persahabatan dengan lawan tingkat tinggi seperti tim Rusia akan membantu Kim Sang-sik mengetahui cara beradaptasi dan menemukan solusi yang sesuai, gaya bermain yang sesuai saat Anda membutuhkannya memainkan serangan balik defensif melawan lawan yang kuat."
Rusia dinilai kaya secara teknis dan fisik dibandingkan dengan sepak bola Asia dan khususnya tim-tim Asia Tenggara.
Oleh sebab itu, jika bisa melawan Rusia, maka Vietnam akan memiliki ukuran yang akurat mengenai tingkat teknis serta fisik mereka.
Manfaat lain dari laga kontra Rusia yaitu Vietnam bisa membiasakan diri dengan gaya permainan bola-bola tinggi dan panjang.
Gaya permainan seperti itu akhir-akhir ini sering ditunjukkan oleh tim Asia Tenggara, termasuk Timnas Indonesia.
"Timnas Indonesia saat ini banyak pemain naturalisasi asal Eropa, khususnya Belanda," lanjut Thanhnien dalam artikelnya.
"Indonesia juga sering memainkan bola tinggi dan panjang dalam beberapa pertandingan terakhir melawan Vietnam."
"Jadi, melawan tim bergaya Eropa seperti Rusia, kita bisa membiasakan diri dengan gaya permainan tersebut, belajar bertahan di udara, sebelum kembali menghadapi pemain Indonesia di babak penyisihan grup ASEAN Cup pada November tahun ini."
Manfaat lainnya yaitu laga melawan Rusia di FIFA Matchday bisa membuat heboh Timnas Vietnam.
Hal itu akan memudahkan VFF dalam mengundang lawan ternama lainnya di seluruh dunia untuk meminta pertandingan persahabatan di masa yang akan datang.
