Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kalah Telak di Laga Perdana, Pelatih Filipina Puji Kualitas Liga 1 yang Sukses Jadi Tulang Punggung Timnas U-19 Indonesia

Juli 18, 2024 Last Updated 2024-07-18T05:21:26Z


Pelatih Filipina, Josep Ferre, angkat bicara soal kekalahan timnya dari Timnas U-19 Indonesia di laga perdana ASEAN Cup U-19 2024.


Pada laga tersebut, Filipina dihajar 0-6 dari Timnas U-19 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (17/7/2024) malam WIB.


Eks asisten pelatih Persis Solo tersebut menyinggung jurang perbedaan antara sepak bola Indonesia dan Filipina.


Pelatih asal Spanyol tersebut menyinggung ketertinggalan Filipina dalam mengembangkan sepak bola usia muda.


Menurutnya, sepak bola Indonesia sudah jauh lebih maju dalam program pengembangan usia muda, salah satunya dalam hal persiapan tim saja.


Sebelum melangkah ke laga perdana turnamen, Timnas U-19 Indonesia sudah menjajal negara-negara besar di turnamen Toulon, sedangkan Filipina baru melakukan pembentukan tim.


"Saya pikir malam ini semua orang bisa melihat dua tim bertahan sangat baik dan ritme permainan Indonesia sangat tinggi," ujar Josep Ferre.


"Saya pikir sudah merasakan perbedaan sejak menit pertama. Kita tahu ini bakal menjadi laga yang sulit."


Baca Juga: ASEAN Cup U-19 2024 - Jadwal Timnas U-19 Indonesia Usai Hajar Filipina Setengah Lusin Gol, Waspada Ledakan Kamboja


"Tetapi para pemain sangat kewalahan dengan situasi tersebut. Beberapa pemain kami baru tiba beberapa bulan yang lalu, kenyataannya sungguh berbeda untuk kita buat menciptakan sebuah tim nasional di bawah usia 19 tahun."


"Ketika saya datang, saya tidak memiliki data soal pemain. Kami harus memantau para pemain sejak awal, kita mencari pemain dari seluruh penjuru negara dan kita juga harus menggelar uji coba."


"Ketika Indonesia mengadakan banyak laga uji coba menghadapi Jepang, Panama, dan Italia, kita sedang berusaha mencari pemain kita."


"Jadi, di sini kita melihat perbedaan besar bahwa Indonesia sudah melakukan pekerjaan besar itu beberapa tahun yang lalu untuk pengembangan usia muda, sedangkan di Filipina kita baru melakukannya sekarang."


"Kita baru membuat sistem baru untuk pengembangan usia muda, program baru dalam pembinaan untuk mencegah hasil yang terjadi baru saja."


"Saya pikir perbedaan Indonesia dan Filipina yang bisa anda lihat bahwa masalahnya semakin besar dan makin menganga."


"Ini karena Indonesia telah melakukan banyak pekerjaan dalam banyak hal, soal pembinaan dan semuanya sebelumnya dan Filipina baru mengerjakannya sekarang," lanjutnya.


Pelatih Filipina, Josep Ferre juga mengaku bahwa anak asuhnya masih demam panggung saat menghadapi Timnas U-19 Indonesia.


Selain itu, eks asisten pelatih Persis Solo itu juga memuji peran Liga 1 sebagai tulang punggung skuad Timnas U-19 Indonesia saat ini.


Ia menyinggung sosok Arkhan Kaka yang pernah diasuhnya kala di Persis Solo dan banyak pemain sepertinya yang mendapatkan jam terbang bersama timnya di Liga 1.


Pengalaman di level profesional dinilai oleh Josep Ferre bisa membuat para pemain bisa menghadapi tim-tim lebih besar.


Dia mendoakan agar proyek usia muda di Indonesia bakal menemui hasilnya di masa depan.


"Jadi, kita tertinggal jauh sekarang dari Indonesia. Kita mencoba untuk bertahan dan saya mencoba untuk melakukan serangan balik, tetapi pemain kita kebanyakan baru pertama kali mencoba rumput alami," ujar eks Asisten Pelatih Persis Solo.


"Anda juga tahu bahwa mereka kebanyakan baru pertama kali bermain di hadapan ribuan penonton di stadion. Maksud saya adalah para pemain ini baru pertama kali bermain di hadapan para fans, ini adalah pengalaman sangat berharga bagi pemain kita."


"Tetapi dalam hal permainan, tidak ada yang bisa saya katakan, maksudku Indonesia jauh lebih baik. Mereka menunjukkan permainan bagus, mereka lebih baik saat menguasai bola, termasuk saat berada di final third. Selamat untuk mereka."


"Dan hal terakhir yang saya katakan adalah bahwa ini adalah peran Liga 1 untuk memainkan para pemain U-23, ini adalah hasil yang mereka petik, di sana contohnya ada Arkhan Kaka."


"Setiap pekan mereka diberi kesempatan bersama Persija, Persis Solo, Barito Putera. Jadi, mereka terbiasa dengan ritme kompetisi profesional yang membuat mereka mampu berkompetisi melawan tim-tim lebih besar."


"Jadi, selamat untuk pertandingan Indonesia dan proyek yang dilakukan oleh negara ini. Dan semoga beruntung di masa depan (untuk Indonesia)," ujarnya.

×