Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel di Sekolah Al Jaouni Gaza

Juli 09, 2024 Last Updated 2024-07-09T08:07:15Z


Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras serangan militer Israel yang ditujukan ke sekolah Al Jaouni di kamp pengungsian Nuseriat, di Gaza Tengah, Sabtu (6/7/2024).


"Indonesia kutuk keras serangan biadab Israel terhadap sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat yang dioperasikan UNRWA di Gaza Tengah," tulis Kemenlu dalam keterangan pers, Senin (8/7/2024).


Kemenlu menyebut, serangan itu sebagai sebuah kekejaman dan pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan oleh Israel.


Banyak korban jiwa sipil terus berjatuhan akibat peristiwa itu.


"Apakah seluruh kekejian seperti ini masih belum cukup juga bagi DK (Dewan Keamanan) PBB dan negara-negara pendukung Israel untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel?" tulis Kemenlu.


Dikutip dari Antaranews, Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya menyatakan bahwa pasukan Israel melakukan pembantaian di sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.


Aksi biadab militer Zionis itu menewaskan sebanyak 16 warga sipil Palestina dan melukai 50 lainnya.


Kelompok perjuangan Palestina, Hamas menyebut serangan ke sekolah itu bagian dari genosida yang sedang dilakukan tentara teroris Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.


Hamas menuntut masyarakat internasional dan PBB agar mengambil tindakan segera guna menghentikan kekerasan Israel dan kejahatan perang yang terus dilakukannya serta mengambil langkah efektif untuk mencegah mesin pembunuh Zionis melanjutkan kejahatannya terhadap warga tak berdaya di Gaza.


Sementara itu, kantor media pemerintah Gaza menyatakan Israel telah menyerang 17 sekolah dan sarana penampungan pengungsi di dalam kamp sejak Tel Aviv melancarkan invasi militer ke Jalur Gaza dengan dukungan penuh Amerika Serikat pada 7 Oktober 2023.


Warga Palestina telah menggunakan gedung-gedung sekolah sebagai tempat berlindung setelah rumah-rumah dan wilayah permukiman mereka hancur lebur akibat serangan udara dan darat Israel.

×