Harapan besar dunia sepak bola Brasil terhadap figur Endrick yang disebut-sebut sebagai "The New Pele" tak berbanding lurus dengan apa yang terlihat dari sang pemain di Copa America 2024.
Endrick (17 tahun) begitu memesona dalam laga-laga persiapan Timnas Brasil jelang Copa America di Amerika Serikat tersebut.
Endrick mencetak gol dalam tiga laga beruntun kontra Inggris, Spanyol, dan Meksiko hanya dari waktu akumulatif bermain 93 menit sebagai pemain pengganti untuk memastikan tempatnya di skuad Brasil.
Pemain Palmeiras tersebut bahkan memakai nomor punggung utama, 9, untuk Copa America ini.
Namun, Endrick hanya bermain 34 menit dalam tiga pertandingan itu, di mana ia selalu masuk ke lapangan pada babak kedua.
Calon pemain Real Madrid tersebut baru tampil sebagai starter setelah Vinicius Jr menjalani skorsing pada laga perempat final kontra Uruguay, Sabtu (6/7/2024) atau Minggu pagi hari WIB.
Endrick memimpin lini depan Brasil bersama Raphinha dan Rodrygo. Sayang, penampilan sang penyerang muda jauh dari harapan.
Dirinya kesulitan selama 90 menit penuh menghadapi sang rival.
Ia hanya melakukan 24 sentuhan bola dan kehilangan si kulit bundar 15 kali.
Endrick kalah dalam 10 dari 14 duel darat sepanjang pertandingan.
Lebih parah lagi, Endrick hanya mencatatkan satu operan sukses sepanjang pertandingan, yang datang dari kickoff pembuka laga.
Seusai laga kontra Uruguay, Endrick pun ditanya soal apakah dia seharusnya mendapat kesempatan lebih di turnamen.
"Hal tersebut terserah kepada Tuhan dan Dorival," ujarnya kepada ESPN Brasil.
"Dorival adalah pelatih luar biasa dan dia tahu apa yang dibutuhkan untuk Brasil."
"Saya adalah anak Kristen yang sangat percaya kepada Tuhan dan orang-orang di sisi saya. Saya sangat percaya pada Dorival dan pada Tuhan," lanjutnya.
"Saya menunggu momen saya. Momen saya datang saat melawan Uruguay. Saya berterima kasih kepada Dorival dan saya pikir dia melakukan pekerjaan luar biasa," tambahnya.
Endrick kemudian berbicara soal kesulitan yang ia alami pada laga kontra Uruguay tersebut.
Menurutnya, dia mengambil pelajaran dari pelatih Abel Ferreira di Palmeiras dengan terus berjuang di lapangan kendati tidak mencetak gol.
"Saya belajar satu hal di Palmeiras: melakukan apa pun yang diperlukan untuk tim nasional, mencetak gol, berjuang," ujarnya menambahkan.
"Itulah yang saya lakukan. Saya berjuang untuk membantu Brasil. Saya berhasil. Mereka mengalahkan saya, tetapi saya banyak mencuri bola. Saya harus berjuang dan berjuang di lini depan," tambahnya.
Endrick kini akan berlibur beberapa pekan sebelum melapor bersama Real Madrid pada akhir bulan.