Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bagaimana Menatap Layar Gadget Berlebihan bisa Merusak Mata? Kenali Risikonya Berikut Ini

Juli 29, 2024 Last Updated 2024-07-29T07:28:33Z


Gadget menjadi salah satu perangkat yang tidak bisa terlepaskan dari aktivitas keseharian manusia.


Banyak orang yang tertuju pada layar komputer, ponsel, dan televisi setiap harinya, baik untuk bekerja, sekolah, atau sekedar bersantai menghabiskan waktu.


Namun setelah berjam-jam menatap layar, Anda mungkin merasakan nyeri di sekitar mata, dan dalam jangka waktu yang lebih lama, penglihatan menjadi memburuk.


Lantas, bagaimana menatap layar gadget berlebihan bisa merusak mata?


Cara layar gadget merusak mata


Dilansir dari laman Live Science, manusia terlahir dengan penglihatan jauh, artinya bayi cenderung melihat benda jauh dengan lebih jelas dibandingkan benda dekat.


Saat manusia tumbuh, mata merespons lingkungan visual dan sinyal genetik untuk mendapatkan penglihatan yang sempurna.


Seringnya melakukan pekerjaan dengan pandangan jarak dekat, termasuk menatap layar, merupakan faktor yang dapat merusak mata.


Saat kita fokus pada sesuatu yang dekat, otot siliaris mata (yang mengatur bentuk lensa) berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih bulat untuk memfokuskan gambar ke retina.


Penggunaan otot siliaris yang berlebihan dapat menyebabkannya menebal, sehingga melemahkan kemampuan mata untuk mengendurkan lensa kembali ke bentuk yang rata.


Hal ini dapat membuat bola mata memanjang, menyebabkan perubahan permanen pada struktur dan kemampuannya memfokuskan cahaya pada retina.


Saat melihat objek yang jauh dengan mata memanjang, titik fokus seseorang berakhir “di depan” retina sehingga membuat objek tampak buram.


Saat kita menggunakan layar, biasanya jaraknya dekat dengan wajah kita, itulah sebabnya penggunaan layar berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan miopia (rabun jauh).


Miopia dapat menyebabkan kebutaan permanen karena merupakan faktor risiko penyakit mata lainnya.


Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa risiko terjadinya degenerasi makula rabun meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat keparahan miopia.


Ini adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen dan signifikan.


Selain itu, ablasi retina juga lima hingga enam kali lebih mungkin terjadi pada mereka yang memiliki miopia tinggi dibandingkan dengan miopia rendah.


Dampak negatif layar gadget untuk mata


Menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar gadget dapat menyebabkan ketegangan mata dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada penglihatan Anda, terutama pada anak-anak.


Dilansir dari laman University of Pittsburgh Medical Center, berikut beberapa potensi dampak negatif dari menatap layar gadget secara berlebihan:


1. Mata lelah, kering, dan teriritasi


Mata bisa lelah karena penggunaan yang intens yang berisiko menyebabkan penglihatan ganda, sakit kepala, dan kesulitan konsentrasi.


Mata cenderung kurang berkedip saat menatap layar dan berpotensi membuatnya menjadi kering dan teriritasi.


Mata kering adalah kondisi yang sebaiknya dihindari, karena dapat berdampak pada kesehatan mata dan menyebabkan penglihatan kabur.


2. Hilangnya fleksibilitas fokus


Biasanya, hilangnya fleksibilitas fokus terjadi seiring bertambahnya usia, namun waktu menatap layar yang berlebihan juga berpengaruh.


Menatap layar gadget terlalu sering dapat memengaruhi kemampuan seseorang menyesuaikan mata untuk melihat pada jarak apa pun dengan cepat.


3. Rabun jauh


Waktu menatap layar dapat membuat seseorang tetap berada di dalam ruangan, yang memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mata.


Pada anak-anak misalnya, sinar matahari alami penting untuk menunjang perkembangan matanya.


Penelitian menunjukkan anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan lebih mungkin mengalami rabun jauh.


4. Kerusakan retina


Perangkat digital mengeluarkan cahaya biru yang dapat mencapai lapisan dalam bagian belakang mata (retina).


Studi menunjukkan bahwa cahaya biru dapat merusak sel-sel sensitif cahaya di retina. Hal ini dapat menyebabkan degenerasi makula terkait usia dini, yang berisiko menyebabkan hilangnya penglihatan.


Menurut American Optometric Association, anak-anak lebih mungkin mengalami hal ini dibandingkan orang dewasa ketika terkena cahaya berenergi tinggi ini.

×