Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Vietnam Kembali ke Masa Kelam, Harus Belajar Lagi dari Timnas Indonesia

Juni 15, 2024 Last Updated 2024-06-15T04:19:43Z


Media Vietnam, Soha, menilai tim sepak bola negaranya kini kembali ke masa suram.


Seperti yang diketahui, sepak bola Vitenam sempat dalam masa kelam.


Sebelum kedatangan Park Hang-seo, Vietnam selalu kesulitan ketika bersaing dengan timnas Indonesia dan Thailand di kancah ASEAN.


Namun semua berubah ketika Park Hang-seo hadir pada 2017 silam.


Pelatih asal Korea Selatan itu sukses meningkatkan kualitas timnas Vietnam.


Beberapa prestasi lalu berhasil diukir oleh Park Hang-seo.


Pertama yakni mengantarkan timnas U-23 Vietnam menjadi runner up Piala Asia U-23 2018.


Park Hang-seo lalu mempersembahkan juara Piala AFF pada tahun 2018.


Lebih lanjut, Park Hang-seo juga bergasil mengamankan medali emas SEA Games 2019 untuk timnas U-22 Vietnam.


Pelatih berusia 65 tahun itu kemudian meninggalkan Vietnam pada awal tahun 2023.


Pada masa Park Hang-seo, timnas Indonesia selalu kesulitan untuk meraih kemenangan.


Dari lima pertemuan, Park Hang-seo berhasil mengalahkan Shin Tae-yong bersama Indonesia sebanyak tiga kali.


Sedangkan dua laga lainnya berakhir seri.


Sebagai gantinya, VFF menunjuk Philippe Troussier sebagai pelatih.


Hanya, Philippe Torussier dianggap gagal setelah tiga kali menelan kekalahan atas timnas Indonesia.


Bahkan, Vietnam dipermalukan timnas Indonesia di kandang dengan skor telak 0-3.


Kekalahan tersebut sekaligus menjadi laga terakhir Philippe Troussier bersama timnas Vietnam.


VFF kemudian menunjuk Kim Sang-sik sebagai pelatih baru.


Kehadiran Kim Sang-sik diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Vietnam.


Namun, Soha menilai bahwa hal tersebut tak akan mudah terwujud.


Soha berpendapat timnas Vietnam telah kembali ke masa kelam dan Kim Sang-sik membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.


"Sepak bola Vietnam kembali ke titik awal, sekitar 10 tahun yang lalu, yang merupakan hal yang normal bahkan tidak dapat dihindari."


"Oleh karena itu, membandingkan pelatih Troussier dengan Kim Sang-sik atau Park Hang-seo tidak ada artinya."


"Yang paling penting adalah mengetahui bagaimana menerima bahwa kita telah kembali ke 'kolam desa' dan menjadikan Thailand dan Indonesia sebagai tujuan itu saja," tulis Soha.

×