Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Serangan Udara Israel di Klinik Tewaskan Pejabat Kesehatan Gaza

Juni 24, 2024 Last Updated 2024-06-24T12:16:40Z


Sebuah klinik medis di Kota Gaza mendapat serangan udara dari Israel. Akibatnya, direktur Ambulans dan Departemen Darurat Gaza tewas.


Meski demikian, militer Israel berpendapat bahwa serangan itu telah menewaskan seorang komandan senior bersenjata Hamas.


Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pembunuhan Hani al-Jaafarawi membuat jumlah staf medis yang tewas akibat tembakan Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi 500 orang. Setidaknya 300 orang lainnya sejauh ini telah ditahan.


Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan Mohammad Salah, yang dikatakan bertanggung jawab mengembangkan persenjataan Hamas.


"Salah adalah bagian dari proyek pengembangan persenjataan strategis bagi organisasi Hamas, dan dia memimpin sejumlah pasukan Hamas yang berupaya mengembangkan senjata," terang militer Israel, dikutip dari Reuters pada Senin (24/6/202).


Lebih dari delapan bulan setelah pertempuran terjadi, mediasi internasional yang didukung oleh Amerika Serikat sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.


Hamas mengatakan perjanjian apa pun harus mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan mereka hanya akan menyetujui penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dilenyapkan.


Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, pasukan Israel yang menguasai bagian timur, selatan, dan tengah kota melancarkan serangan ke wilayah barat dan utara, kata warga, menggambarkan pertempuran sengit.


Pada hari Minggu, warga mengatakan tank-tank Israel telah maju ke tepi kamp pengungsi Mawasi di barat laut Rafah.


Mereka memaksa banyak keluarga meninggalkan wilayah utara menuju Khan Younis dan Deir Al-Balah di Gaza tengah, satu-satunya kota di Gaza.


"Situasi di Tel Al-Sultan, di Rafah barat, masih sangat berbahaya. Drone dan penembak jitu Israel memburu orang-orang yang mencoba memeriksa rumah mereka, dan tank terus mengambil alih wilayah pengawasan Al-Mawasi lebih jauh ke barat," kata Bassam, penduduk Rafah.


Netanyahu mengatakan fase pertempuran sengit melawan Hamas akan berakhir "segera", namun perang tersebut tidak akan berakhir sampai kelompok Hamas tersebut tidak lagi menguasai daerah kantong Palestina.


Dalam sebuah wawancara dengan saluran 14 Israel, ia mengatakan pasukan yang berbasis di Gaza akan dibebaskan untuk bergerak ke utara.


Di mana Israel telah memperingatkan potensi perang besar-besaran melawan gerakan Hezbollah Lebanon, yang telah melanda wilayah perbatasan.

×