Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Juni 24, 2024 Last Updated 2024-06-24T10:52:56Z


Ribuan pasukan dari kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah, siap datang ke Lebanon untuk bergabung dengan kelompok Hezbollah melawan Israel, jika konflik terus meningkat menjadi perang besar-besaran.


Baku tembak hampir terjadi setiap hari di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel utara, sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.


Situasi di utara kian memburuk setelah serangan udara Israel pada awal Juni 2024 menewaskan seorang komandan senior militer Hezbollah di Lebanon selatan.


Hezbollah kemudian membalas serangan tersebut dengan menembakkan ratusan roket dan drone peledak ke Israel utara, dilansir dari AP News (22/6/2024).


Sementara itu, para pejabat Israel mengancam akan melakukan serangan militer ke Lebanon jika tidak ada negosiasi akhir yang bisa dilakukan untuk mengusir Hezbollah dari perbatasan.


Berbagai kelompok di Timur Tengah siap bergabung


Selama satu dekade terakhir, kelompok yang didukung Iran dari Lebanon, Irak, Afghanistan, dan Pakistan bertempur bersama dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun di Suriah.


Para pejabat dari kelompok yang didukung Iran mengatakan, mereka juga bisa bersatu kembali melawan Israel, jika perang meletus di perbatasan Lebanon-Israel.


Sementara itu, pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah menyampaikan, para pemimpin kelompok tersebut sebelumnya telah menawarkan untuk mengirim puluhan ribu pasukan guna membantu Hezbollah.


Akan tetapi, ia mengatakan, Hezbollah sudah memiliki lebih dari 100.000 pasukan.


“Kami mengucapkan terima kasih kepada mereka, namun kami kewalahan dengan jumlah yang kami miliki,” kata Nasrallah dalam pidatonya Rabu (19/6/2024).


Selain itu, Hezbollah mengakui bahwa pertempuran yang terjadi saat ini hanya menggunakan sebagian tenaga Hezbollah. Namun, hal itu bisa berubah jika terjadi perang habis-habisan.


Nasrallah mengisyaratkan kemungkinan itu dalam pidatonya pada tahun 2017, ketika ia mengatakan bahwa kelompok dari Iran, Irak, Yaman, Afghanistan dan Pakistan “akan menjadi mitra” dalam perang semacam itu.


Beberapa kelompok telah membantu serang Israel


Beberapa kelompok dari berbagai negara Timur Tengah tersebut telah melancarkan serangan terhadap Israel dan sekutunya sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.


Kelompok-kelompok yang disebut "poros perlawanan" itu mengatakan, mereka menggunakan "strategi persatuan arena" dan hanya akan berhenti jika Israel mengakhiri serangannya di Gaza terhadap sekutunya, Hamas.


"Kami akan (bertempur) bahu-membahu dengan Hezbollah, jika perang habis-habisan pecah," kata seorang pejabat dari kelompok yang didukung Iran dan enggan disebutkan namanya.


Juru bicara Israel, Daniel Hagari mengatakan, Hezbollah memulai serangannya terhadap Israel pada 8 Oktober dengan menembakkan lebih dari 5.000 roket, rudal anti-tank, dan drone ke arah Israel.


“Agresi Hezbollah yang semakin meningkat membawa kita ke ambang eskalasi yang lebih luas, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi Lebanon dan seluruh kawasan,” kata Hagari.


Ia menyerukan bahwa Israel akan terus berperang melawan poros kejahatan Iran di semua lini.


Sementara itu, pejabat Hezbollah mengatakan, mereka tidak menginginkan perang habis-habisan dengan Israel. Namun jika hal itu terjadi, mereka mengaku siap.


"Kami telah mengambil keputusan bahwa setiap ekspansi, tidak peduli seberapa terbatasnya, akan dihadapkan pada ekspansi yang menghalangi langkah tersebut dan menimbulkan kerugian besar bagi Israel," ujar wakil pemimpin Hezbollah, Naim Kassem.


Selain itu, Hezbollah memperingatkan bahwa Lebanon memiliki senjata dan kemampuan intelijen baru yang dapat membantunya menargetkan posisi lebih penting di wilayah Israel.


“Kami sekarang memiliki senjata baru. Tapi saya tidak akan mengatakan siapa mereka. Ketika keputusan sudah diambil, mereka akan terlihat di garis depan,” kata Hassan dikutip dari AP News (20/6/2024).






×