Kisah seorang kakek yang hilang selama dua tahun dan ditemukan di hutan, viral di media sosial.
Setelah dua tahun hilang, kakek yang bernama Rasidi itu kembali dengan keluarga.
Kisahnya viral setelah diunggaha akun TikTok @griyalansiamalang.
Diketahui, Kakek Rasidi ditemukan di hutan Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur.
Kakek Rasidi hilang selama dua tahun karena pikun.
Pihak keluarga pun berusaha mencari kesana-kemari namun hasilnya nihil.
"Mbah Rasidi, kakek yang ditemukan di hutan gunung Kawi, yang kita jemput semalam, saat ini bertemu keluarganya, beliau ternyata hilang dua tahun karena pikun, sudah dicari kemana-mana tidak ketemu," tulis keterangan video tersebut, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (26/6/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan momen Kakek Rasidi dijemput oleh keluarganya.
Momen tersebut penuh haru, keluarga Kakek Rasidi tampak tidak bisa menahan tangisnya.
Sementara itu, Kakek Rasidi pun hanya tersenyum ketika melihat keluarganya menjemput.
Di video juga seorang pria menerangkan soal penjemputan Kakek Rasidi tersebut.
"Ini laporan kami Alhamdulillah, Mbah Rasidi sudah ditemukan keluarganya. Mbah Rasidi di sini raganya sehat," ujar pria yang diketahui bekerja sebagai pengasuh di Griya Lansia tersebut.
Pria itu mengatakan bahwa Griya Lansia Malang dengan sukarela menolong Kakek Rasidi dan lansia lainnya.
Pihak keluarga pun terlihat sangat berterima kasih karena telah menolong Kakek Rasidi.
Unggahan itu pun kini telah ditonton lebih dari 446 ribu kali dengan ratusan komentar warganet.
@jal***.
Ya Allah sehat2 nggeh Mbah Rasidi Mau nangis juga liat mbah2 yang di pager.
@din***.
dlm 2thn hilang beliau makan apa ya?utk bertahan hidup.
@moh***.
alhamdulillah, terimakasih kepada griya lansia malang yang telah membatu kami untuk menemukan pakde, teriring doa.
Cerita Lainnya - Kisah Kakek Suyoto, Tinggal di Lubang Tanah Dekat Kuburan Selama 7 Tahun, Depresi Kehilangan Harta
Kisah seorang kakek bertahan hidup di dalam lubang tanah yang menyerupai terowongan.
Kakek itu bernama Suyoto (80) yang sudah tinggal di lubang tanah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, selama tujuh tahun terakhir.
Bahkan, lubang dengan kedalaman dua meter dan berdiameter sekitar satu meter itu berada di dekat kuburan desa.
Untuk melindungi tempat tinggalnya dari panas dan hujan, Suyoto menutupnya dengan seng dan spanduk bekas.
Sehari-hari Kakek Suyoto makan dari belas kasihan warga sekitar.
Sementara untuk mandi dan mencuci, Kakek Suyoto mengandalkan sungai yang tidak jauh dari tempat tinggalnya tersebut.
Salah satu warga setempat, Sri Mulyani mengatakan, sudah lebihd ari tujuh tahun kakek Suyoto tinggal di lubang tanah yang berada di tempat pemakaman umum Desa Sidomulyo.
Kakek Suyoto membuat sendiri lubang tersebut.
"Mbah Nyoto jarang keluar setelah tinggal di lubang tanah. Dia hanya keluar kalau pas mandi atau buang air kecil," kata Mulyani saat ditemui, Kamis (20/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Mulyani menyebut, warga sekitar seringkali memberikan makanan untuk Kakek Suyoto.
Tak hanya itu, ada kiriman uang makan dari keluarganya yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Tak mau pindah
Warga telah berulang kali membujuk Kakek Suyoto untuk pindah ke rumah keluarganya.
Akan tetapi, Kakek Suyoto tetap ingin tinggal di lubang tanah tersebut.
Kini, Mulyani dan warga lain merasa lega setelah Dinas Sosial Kabupaten Madiun berhasil membujuk pria 80 tahun itu untuk tinggal di tempat yang layak.
Warga khawatir kondisi usia Kakek Suyoto yang semakin tua akan menjadikan rentan terkena penyakit.
"Tentu kami merasa senang sekali akhirnya Mbah Nyoto kini bisa pindah. Dan sekarang Mbah Nyoto mendapatkan jaminan kehidupan lebih layak," ungkap Mulyani.
Diduga depresi kehilangan harta
Kondisi Kakek Suyoto yang memprihatinkan membuat petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, bersama masyarakat, dan pemerintah desa memindahkan Kakek Suyoto, Kamis.
Kakek Suyoto berhasil keluar dari lubang tanah yang dia tinggali setelah dibujuk petugas selama dua jam lebih.
Ketika keluar dari lubang tanah, fisik Kakek Suyoto terlihat lemah.
Kakek Suyoto tidak terlihat banyak berbicara, ia sesekali hanya meminta berhenti istirahat saat hendak dibawa ke mobil ambulans.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadinsos Kabupaten Madiun Agung Budiarta menyatakan Mbah Nyoto akan dibawa ke Kabupaten Blitar untuk mendapatkan perawatan intensif. Kakek itu terpaksa dibawa ke Blitar lantaran daya tampung UPT Lansia di Kabupaten Madiun sudah penuh.
Meski begitu, petugas Dinas Sosial akan tetap memantau perkembangan kesehatan fisik dan mentalnya kakek Suyoto.
“Harapan kami, Mbah Nyoto disana kondisinya menjadi lebih baik dan sehat," ujar Agung.
Selain pemeriksaan kesehatan, Kakek Suyoto juga dilakukan pemeriksaan dan perawatan dari aspek kejiwaan.
Pasalnya, diduga Kakek Suyoto mengalami depresi karena kehilangan harta benda sehingga memilih tinggal di lubang tanah.
Adapun pihak keluarga dan pemerintah desa telah menyetujui perawatan yang dilakukan kepada kakek Suyoto tersebut.