Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas Rilis Tanggapan Resmi soal Usulan Gencatan Senjata yang Diumumkan Biden

Juni 12, 2024 Last Updated 2024-06-12T05:41:15Z


Hamas pada Selasa (11/6/2024) mengeluarkan tanggapan resminya terkait usulan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang telah diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden. 


Tanggapan itu telah disampaikan kepada disampaikan Hamas kepada mediator Qatar dan Mesir.


Hamas tetap menyerukan penghentian total terhadap agresi Israel saat pertempuran masih berkecamuk di Gaza.


“Tanggapan ini memprioritaskan kepentingan rakyat Palestina dan menekankan perlunya penghentian total agresi yang sedang berlangsung di Gaza,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan bersama dengan Jihad Islam.


Pejabat Hamas, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters, tanggapan tersebut menegaskan kembali pendirian mereka bahwa gencatan senjata harus mengarah pada penghentian permusuhan secara permanen di Gaza, penarikan pasukan Israel, pembangunan kembali daerah kantong Palestina, dan pembebasan tahanan Palestina di Israel.


"Kami menegaskan kembali sikap kami sebelumnya. Saya yakin tidak ada kesenjangan yang besar. Bola sekarang berada di halaman Israel," jelasnya,


Amerika Serikat sebelumnya mengatakan, Israel telah menerima usulan gencatan senjata yang diumumkan Biden, namun belum secara terbuka mengatakan hal ini.


Israel, yang terus melakukan serangan di Gaza tengah dan selatan, telah berulang kali mengatakan tidak akan berkomitmen untuk mengakhiri kampanyenya di Gaza sebelum Hamas disingkirkan.


Sementara itu, sebuah sumber yang mengetahui tentang isi tanggapan Hamas mengatakan kepada Kantor berita AFP, bahwa Hamas mengusulkan amandemen terhadap usulan atau rencana tersebut, termasuk jadwal gencatan senjata dan penarikan total pasukan Israel dari Gaza.


Yang pasti, dalam pernyataan bersama, Hamas dan Jihad Islam menyatakan mereka siap untuk terlibat secara positif guna mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang Gaza.


Pembicaraan diperkirakan akan berlanjut melalui mediator Qatar dan Mesir, yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat.


Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam kunjungannya ke Israel, mengatakan PM Benjamin Netanyahu telah menegaskan kembali komitmennya terhadap usulan gencatan senjata selama enam minggu, yang juga didukung oleh pemungutan suara Dewan Keamanan PBB.


“Semua orang telah mengatakan ya, kecuali Hamas. Dan jika Hamas tidak mengatakan ya, maka hal ini jelas-jelas menjadi tanggung jawab mereka," jelasnya.


Blinken kemudian menghadiri KTT di Yordania, bersama para pemimpin dari dunia Arab dan sekitarnya, untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza.


Pengepungan Israel telah menyebabkan 2,4 juta penduduk Gaza tidak memiliki makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar yang memadai, sehingga mendorong banyak orang ke ambang kelaparan.


Hanya sesekali pengiriman bantuan yang memberikan bantuan sementara.


“Kengerian ini harus dihentikan,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres dalam KTT tersebut.


Ia menyuarakan dukungannya terhadap rencana gencatan senjata yang pertama kali digariskan oleh Presiden AS Joe Biden akhir bulan lalu.


“Kecepatan dan skala pembantaian dan pembunuhan di Gaza melebihi apa pun selama saya menjabat sebagai sekretaris jenderal,” katanya pada pertemuan di tepi Laut Mati tersebut.

×