Ahli diet berbasis di Manhattan Beach, California, AS, Lori Zanini, mengungkapkan bahwa teh memiliki sederet manfaat yang baik untuk kesehatan, salah satunya adalah kemampuannya untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Menurut Zanini, teh merupakan pilihan yang baik bagi penderita diabetes karena merupakan cara bebas karbohidrat untuk memberikan hidrasi dan antioksidan.
Antioksidan adalah senyawa yang membantu melawan radikal bebas, bahan kimia yang dapat merusak sel dan materi genetik.
Paparan berlebihan terhadap radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkontribusi pada timbulnya kondisi kesehatan seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Ini merupakan informasi penting mengenai manfaat teh dalam menjaga kesehatan tubuh, seperti yang dilaporkan oleh Everyday Health.
1. Teh hitam
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2019 menyoroti potensi manfaat teh hitam dalam pengendalian diabetes.
Teh hitam, yang berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau, diyakini memiliki efek yang serupa dalam mengurangi risiko diabetes dan komplikasinya.
Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa minum teh hitam, hijau, atau oolong dapat mengurangi risiko terkena diabetes atau komplikasi diabetes.
Para peneliti menyarankan bahwa konsumsi teh, termasuk teh hitam, bisa bermanfaat bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan resistensi insulin, berperan seperti insulin, dan mengurangi respons peradangan dalam tubuh.
Studi kecil lain yang dilakukan pada tahun 2017 menemukan bahwa minum teh hitam setelah mengonsumsi gula membantu mengontrol glukosa darah.
Penelitian ini melibatkan orang-orang dengan pradiabetes dan juga orang-orang tanpa diabetes.
Melalui penelitian ini, semakin jelas bahwa teh hitam memiliki potensi untuk menjadi bagian dari strategi pengelolaan diabetes yang sehat.
2. Teh jahe
Menurut tinjauan dari tahun 2015, menikmati secangkir teh jahe dapat memberikan sensasi yang menyegarkan, terutama bagi individu yang menderita diabetes.
Tinjauan tersebut menunjukkan bahwa suplemen jahe lebih efektif daripada teh dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, serta A1C.
Penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun yang sama meneliti efek suplemen jahe pada penderita diabetes tipe 2 yang tidak menggunakan insulin selama tiga bulan.
Hasilnya menunjukkan peningkatan kontrol glikemik yang signifikan pada kelompok yang mengonsumsi jahe dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Jahe diyakini dapat mempengaruhi kontrol glikemik dengan cara menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Para peneliti juga mencatat peningkatan penyerapan glukosa ke dalam jaringan adiposa perifer dan otot rangka sebagai hasil dari konsumsi jahe.
3. Teh papermint
Minum teh peppermint setiap hari dapat membantu tubuh merasa lebih tenang dan mengontrol gula darah dalam tubuh.
Para ahli mengatakan bahwa bagi penderita diabetes tipe 2 yang mengalami tingkat stres tinggi, manfaat menenangkan dari teh peppermint dapat membantu mengurangi stres yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Stres diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan membuatnya sulit untuk dikendalikan, menurut penelitian dari University of California di San Francisco.
Penelitian pada tahun 2009 juga menunjukkan bahwa aroma peppermint dapat membantu mengurangi kecemasan, frustrasi, dan kelelahan.
Ini menunjukkan bahwa minum teh peppermint dapat menjadi salah satu cara alami untuk meredakan stres dan membantu mengelola kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2 yang sering kali mengalami stres tinggi.
4. Teh hijau
Sebuah tinjauan penelitian yang dikutip oleh Mayo Clinic menunjukkan bahwa minum secangkir teh hijau mengandung 28 miligram kafein dapat membantu dalam menangkis diabetes.
Penelitian tersebut menemukan bahwa teh hijau dan ekstraknya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, serta memiliki potensi dalam mencegah diabetes tipe 2 dan obesitas.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi teh hijau selama lebih dari 10 tahun memiliki lemak tubuh yang lebih rendah dan lingkar pinggang yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Karena obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2, teh hijau dianggap memiliki manfaat dalam mengurangi risiko tersebut.
Salah satu alasan utama mengapa teh hijau dianggap baik untuk penderita diabetes adalah karena mengandung senyawa kuat yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG).
EGCG telah terbukti meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot, yang merupakan hal penting dalam pengelolaan diabetes.
Proses ini juga diyakini dapat bermanfaat dalam pengobatan obesitas, menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2019.
Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), satu cangkir teh hijau mengandung 0 karbohidrat, 0 gram gula atau lemak, dan hanya memiliki 2,5 kalori, menjadikannya pilihan minuman sehat yang tidak hanya membantu dalam mengelola diabetes tetapi juga dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.
5. Teh kamomil
Penderita diabetes perlu memperhatikan jam tidur malam yang cukup untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kurang tidur bahkan hanya satu malam bisa membuat tubuh memproduksi insulin dengan kurang efektif, yang berpotensi meningkatkan gula darah.
Salah satu solusi yang direkomendasikan adalah minum teh herbal kamomil yang tidak mengandung kafein.
Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa wanita yang memiliki masalah tidur dan minum teh kamomil selama dua minggu mengalami peningkatan kualitas tidur dan gejala depresi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Meskipun penelitian tersebut tidak melibatkan penderita diabetes, peneliti mengatakan bahwa manfaat tersebut tetap relevan karena diabetes sering terkait dengan kondisi peradangan, dan kualitas tidur yang baik dapat membantu mengurangi peradangan.
Teh kamomil juga diketahui meningkatkan sensitivitas insulin, mengelola glukosa, dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.
Studi pada 2018 menemukan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi teh kamomil tiga kali sehari selama delapan minggu mengalami peningkatan dalam resistensi insulin dan penanda peradangan.
6. Teh hibiscus
Teh Hibiscus, minuman herbal yang terbuat dari ekstrak bunga kembang sepatu, telah mendapat sorotan sebagai minuman yang menyegarkan dengan rasa asam dan tajam yang khas.
Namun, keistimewaan utamanya terletak pada manfaat kesehatan yang ditawarkannya.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, Teh Hibiscus tidak hanya membantu dalam mengelola diabetes, tetapi juga memberikan dukungan bagi kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa minum 8 ons teh kembang sepatu dua kali sehari dapat mengurangi tekanan darah sistolik pada individu dengan diabetes dalam waktu satu bulan.
Baca juga: 8 Khasiat Makan Wijen untuk Kesehatan, Jelajahi Manfaat dalam Turunkan Kolesterol dan Hipertensi
Palinski-Wade, seorang ahli gizi, menyatakan bahwa ini adalah kabar baik bagi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, tinjauan dari tahun 2015 menemukan bahwa Teh Hibiscus secara signifikan membantu menurunkan angka tekanan darah sistolik dan diastolik.
Dengan kombinasi manfaatnya untuk diabetes dan kesehatan jantung, Teh Hibiscus semakin menjadi pilihan populer bagi mereka yang peduli akan kesehatan mereka.
7. Teh rooibos
Teh rooibos, minuman tradisional dari Afrika Selatan, telah menarik perhatian sebagai sumber antioksidan tinggi dan mikronutrien penting seperti besi, zinc, dan mangan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh rooibos dapat memiliki potensi untuk menurunkan berat badan, yang merupakan faktor kunci dalam pencegahan diabetes tipe 2.
Penelitian laboratorium juga menyarankan bahwa teh rooibos dapat menghambat pembentukan sel lemak, membantu mencegah obesitas.
Selain itu, senyawa tumbuhan dalam rooibos, seperti aspalathin, telah dikaitkan dengan penurunan glukosa darah dan bahkan membalikkan komplikasi terkait penyakit metabolik.
Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa konsumsi teh rooibos dapat membantu meningkatkan intoleransi glukosa, menurunkan kadar kolesterol LDL, dan trigliserida.
Ini menandakan potensi teh rooibos sebagai tambahan yang berharga dalam manajemen berat badan, pengendalian gula darah, dan penanganan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.