Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

STY Mau Bawa Indonesia Ditakuti,Target Terbaru Bawa Garuda Lolos Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia

Mei 12, 2024 Last Updated 2024-05-11T23:44:21Z


Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil menunaikan target yang diberikan PSSI kepadanya dalam kancah Asia.


Juru taktik asal Korea Selatan itu sukses membawa tim senior Garuda ke babak 16 besar Piala Asia 2023.


Sementara itu, pada Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong berhasil membawa Garuda Muda sampai ke semifinal.


Berkat pencapaian tersebut, PSSI pun resmi memberikan kontrak baru kepada Shin Tae-yong sampai 2027 mendatang.


Kendati demikian, saat ini Shin Tae-yong tak ingin jemawa untuk memberikan target yang akan dicapai selanjutnya.


"Memang target tidak bisa ditentukan dari sekarang," kata Shin Tae-yong, beberapa sat sesudah tiba di Indonesia, Sabtu (11/5/2024).


Pelatih berusia 53 tahun itu mengatakan ingin berjuang maksimal dalam setiap ajang yang diikuti oleh Skuad Garuda.


Terdekat, Shin Tae-yong akan memimpin Skuad Garuda dalam lanjutan Kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia.


Timnas Indonesia menyisakan dua laga lagi untuk bisa dimaksimalkan demi bisa lolos ke Kualifikasi babak kedua Piala Dunia 2026 Zona Asia.


Skuad Garuda akan melawan Irak, 6 Juni mendatang dan menjamu Filipina lima hari setelahnya.


"Saya akan berjuang semaksimal mungkin di setiap pertandingan dan turnamen, itu yang mungkin disenangi masyarakat juga," ujar Shin.


"Pastinya target saat ini, yang paling dekat adalah kualifikasi Piala Dunia Putaran kedua. Jadi ini dulu yang akan saya loloskan, mungkin step by step yang kami bisa bicarakan targetnya," pungkasnya.


Belum Teken Kontrak Baru Setelah Capai Target dari PSSI


Shin Tae-yong, mengatakan belum meneken kontrak baru dengan PSSI.


Kendati telah terjadi kesepakatan awal, juru taktik asal Korea Selatan itu mengaku belum mendapatkan perjanjian kontrak secara detail dari PSSI.


"Belum ada yang saya lihat langsung. Jadi ya memang tidak bisa dibicarakan sekarang ya," kata Shin Tae-yong, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (11/5/2024).


"Karena memang baru selesai juga pertandingan kemarin jadi baru bisa dibicarakan nanti," sambungnya.


Kontrak Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia dan tim U-23, sejatinya telah usai pada akhir 2023 lalu.


Namun, karena Piala Asia 2023 diundur, maka PSSI memutuskan untuk memperpanjang kontrak pelatih berusia 53 tahun itu sampai enam bulan.


Dalam perpanjangan kontrak singkat tersebut, Shin Tae-yong mendapatkan target dari PSSI jika ingin mendapatkan kontrak baru.


Shin Tae-yong ditargetkan untuk membawa Timnas Indonesia lolos 16 besar Piala Asia dan mencapai babak perempat final Piala Asia U-23.


Dua target tersebut pun berhasil ditembus oleh pelatih kelahiran Yeongdeok, 11 Oktober 1970 itu.


Lebih lanjut, Shin Tae-yong mengatakan jika pembicaraan soal detail kontraknya di Skuad Garuda masih akan dibahas bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.


Kendati demikian, yang pasti, Shin Tae-yong telah menyetujui untuk bersama PSSI sampai 2027.


"Pembicaraan baik sebelumnya dengan Pak Erick akan bersama dengan PSSI sampai tahun 2027," ucap Shin.


Shin Tae-yong Kesal ke Wasit


Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tampaknya belum bisa melupakan kejadian pahit saat timnya dikalahkan Guinea U-23.


Garuda Muda kalah 0-1 dalam duel playoff antar-konfederasi untuk memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024, yang berlangsung di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5/2024).


Dibalik kekalahan tersebut, Shin Tae-yong, kesal dengan wasit yang memimpin pertandingan.


"Untuk pertandingan terakhir, pemain memang benar-benar bekerja keras, sangat maksimal," kata Shin Tae-yong, saat baru tiba di Indonesia, melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (11/5/2024).


"Tapi dengan adanya keputusan yang tidak adil dari wasit itu yang saya tidak bisa menerimanya," imbuhnya.


Seperti diketahui, pertandingan tersebut dipimpin oleh wasit asal Prancis, Francois Letexier.


Francois Letexier dalam duel tersebut dinilai banyak melakukan kesalahan keputusan yang merugikan Timnas Indonesia U-23.


Keputusan mencolok adalah pemberian dua penalti ke Syli Espoir - julukan Guinea U-23.


Pada penalti pertama, jika melihat tayangan ulang, Witan Sulaeman tampak melakukan pelanggaran di luar kotak 12 pas.


Berkat hadiah penalti itu lah, Guinea U-23 bisa mencetak gol semata wayang, yang dikemas oleh Ilaix Moriba, pada menit ke-28.


Sementara itu, pada penalti kedua, Alfeandra Dewangga, dinilai melakukan tackling ke pemain Guinea. Padahal, jika dilihat ulang, pemain PSIS Semarang itu terlebih dulu mengenai bola, bukan kaki lawan.


Di luar dua keputusan tersebut, masih ada beberapa keputusan lain yang dinilai kontroversial.


Termasuk, kartu merah yang diterima Shin Tae-yong.


Pelatih asal Korea Selatan itu mendapatkan kartu kuning beruntun dari Francois Letexier, usai protes keras mengenai keputusan penalti kedua yang didapatkan Guinea U-23.


Shin Tae-yong pun mengatakan jika dirinya terus berulang kali menonton tayangan ulang laga tersebut dan mengaku sangat kecewa.


"Beberapa kali saya memutar video pertandingan tapi tetap juga ada kesalahan dari wasit itu yang sangat disayangkan," ujar Shin.


"Apa yang saya rasa ini pasti juga sama dengan apa yang dirasakan fans sepak bola Indonesia," imbuhnya.


Dengan hasil ini, maka dipastikan Indonesia gagal melenggang ke Olimpiade Paris 2024.


Sementara itu, Guinea akan tampil di ajang empat tahunan itu dan menempati grup A, bersama Prancis, Amerika Serikat dan Selandia Baru.


Guinea menjadi tim keempat asal Afrika yang akan bertarung di Olimpiade Paris 2024. Tiga negara Afrika yang telah mengamankan tiket Olimpiade adalah Maroko, Mesir dan Mali.

×