Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sosok dan Rekam Jejak Francois Letexier,Wasit Timnas Indonesia vs Guinea yang Bikin STY Geram

Mei 10, 2024 Last Updated 2024-05-10T06:46:53Z


Inilah sosok dan rekam jejak Francois Letexier, wasit Timnas Indonesia vs Guinea di babak play-off Olimpiade yang bikin Shin Tae-yong geram.


Mendadak nama wasit Timnas Indonesia vs Guinea itu viral hingga trending di X (dulu Twitter).


Ya, keputusan wasit Francois Letexier sepanjang laga Timnas Indonesia vs Guinea dianggap kurang adil untuk skuad Garuda Muda.


Di antaranya, memberikan hadiah penalti kepada Guinea  yang kemudian berbuah gol menjadi sorotan pertama.


Baca juga: Hasil Indonesia vs Guinea, Langkah Timnas U-23 Tampil di Olimpiade 2024 Pupus


Dari gol penalti itulah membuat harapan Timnas Indonesia U-23 pupus untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.


Perlu diingat, tak cuma sekali ia memberikan penalti kepada wakil Afrika tersebut.


Francois Letexier memberikan dua sepakan penalti kepada Guinea di laga ini.


Penalti pertama tercipta lantaran Witan Sulaeman dianggap melanggar pemain lawan di area 16 besar.


Namun dari tayangan ulang sebenarnya apa yang ditudingkan kepada Witan bisa diperdebatkan.


Demikian pula dengan yang terjadi pada penalti kedua.


Wasit Francois Letexier menganggap pemain Indonesia, Alfeandra Dewangga melakukan pelanggaran dengan tekel yang dilepaskan.


Namun dari tayangan ulang yang ada, tekel yang dilakukan Dewangga sebenarnya cukup bersih.


Sontak keputusan memberikan penalti mendapatkan protes dari kubu Timnas Indonesia.


Mulai dari pelatih hingga pemain kompak melakukan protes.


Puncaknya tentu saja saat wasit Francois Letexier memberikan hukuman kepada pelatih Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong.


STY mendapatkan kartu kuning kedua yang otomatis berubah menjadi kartu merah.


Ia harus legawa menyaksikan sisa pertandingan dengan tak berada di bench tim Garuda Muda.


Profil Francois Letexier


Francois Letexier lahir pada 23 April 1989 di Bedee, Prancis.


Pria berusia 35 tahun ini memulai karier sebagai wasit profesional pada musim 2014/2015, seperti dikutip dari Transfermarkt.


Pada musim ini, ia juga sudah turun di banyak laga-laga penting.


Tentiu saja caps terbanyaknya sebagai wasit tersaji di ajang Liga Prancis.


Ia memimpin 14 pertandingan Ligue 1 Prancis pada musim ini.


Sejauh ini, ia sudah mengeluarkan 64 kartu kuning dan 2 tendangan penalti khusus di ajang tersebut.


Profil Francois Letexier terbukti mentereng dengan mendapatkan kepercayaan menjadi wasit di Liga Chamions.


Ia tercatat sudah memimpin 5 laga Liga Champions musim ini.


Di mana Letexier mengeluarkan total 15 kartu kuning dan 1 kartu merah.


Letexier juga memberikan dua sepakan penalti dalam memimpin di Liga Champions.


Dua penalti itu tercipta pada pertandingan Inter Milan melawan Salzburg pada 4 Oktober 2023 lalu.


Sedangkan satu lagi terjadi pada duel Lazio kontra Bayern Munchen pada 14 Februari 2024.


Shin Tae-yong Menangis Usai Timnas U-23 Indonesia Kalah dari Guinea


Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, dikabarkan menangis usai anak-anak asuhnya merasakan kekalahan dari Guinea pada laga Play-off Olimpiade 2024 di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024).


Dalam laga itu, timnas U-23 Indonesia kalah 0-1 dari Guinea.


Kepastian Shin Tae-yong menangis disampaikan secara langsung oleh asisten pelatih timnas U-23 Indonesia, Nova Arianto.


Dalam status WhatsApp, Nova Arianto memberikan semangat kepada juru taktik asal Korea Selatan.


Nova Arianto berharap Shin Tae-yong jangan menangis usai timnas U-23 Indonesia kalah.


Ia menilai Shin Tae-yong sudah memberikan dampak positif untuk sepak bola Indonesia.


Seperti diketahui, Shin Tae-yong sudah melewati target yang diminta PSSI.


Sejak awal, PSSI hanya menginginkan Shin Tae-yong membawa timnas U-23 Indonesia lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024.


Ternyata, Shin Tae-yong malah mampu membawa tim Merah Putih ke semifinal Piala Asia U-23 2024.


PSSI langsung sepakat untuk memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sampai 2027.


Lolos ke semifinal membuat timnas U-23 Indonesia mempunyai peluang besar untuk melangkah ke Olimpiade 2024 Paris.


Sayangnya di dua kesempatan awal timnas U-23 Indonesia gagal mendapatkannya.


Timnas U-23 Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024.


Selanjutnya, Garuda Muda kalah 1-2 dari Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.


Tersisa satu peluang lagi bagi timnas U-23 Indonesia untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024 Paris dengan syarat harus mengalahkan Guinea.


Sayangnya, lagi-lagi timnas U-23 Indonesia kalah dari wakil Afrika itu dan membuat Marselino Ferdinan dkk gagal melaju ke Olimpiade 2024 Paris.


Pertandingan melawan Guinea berlangsung sangat keras.


Wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut bernama Letexier Francois asal Prancis.


Keputusan-keputusan Letexier Francois sangat merugikan Timnas U-23 Indonesia.


Salah satunya saat tekel bersih Alfreandra Dewangga ke salah satu pemain Guinea di kotak penalti timnas U-23 Indonesia.


Wasit tersebut langsung memberikan hadiah penalti kepada Guinea.


Shin Tae-yong protes keras hingga mendapatkan kartu merah.


Para pemain timnas U-23 Indonesia terlihat tidak mau melanjutkan pertandingan karena merasa dicurangi.


Tidak lama kemudian Bagas Kaffa dkk tetap menjalani pertandingan dan tendangan penalti dari pemain Guinea gagal karena membentur tiang gawang Ernando Ari.


Meski begitu tidak ada gol lagi yang tercipta hingga pertandingan usai.


Timnas U-23 Indonesia kalah 0-1 dari Guinea yang berhak lolos tampil di Olimpiade 2024 Paris.


"Jangan menangis coach Shin Tae-yong."


"Kita semua tahu apa yang sudah coach Shin Tae-yong perbuat untuk sepak bola Indonesia," tulis Nova Arianto.


Shin Tae-yong diharapkan jangan terlalu lama bersedih atas kekalahan ini.


Sebab, dalam waktu dekat ia harus memimpin timnas Indonesia yang akan bertanding di Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.


Dijadwalkan, timnas Indonesia akan melawan Irak pada 6 Juni dan bertemu Filipina pada 11 Juni.


Kedua pertandingan itu akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

×