Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kesaksian Jemaah Calon Haji Korban Insiden Pesawat Garuda Terbakar di Makassar: Tuhan Masih Sayang

Mei 17, 2024 Last Updated 2024-05-17T03:01:58Z


Inilah kesaksian jemaah calon haji korban insiden pesawat Garuda Indonesia terbakar di Makassar, bersyukur: Tuhan masih sayang kita.


Pada Rabu (15/5/2024) sore, ratusan jemaah calon haji asal Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami trauma usai insiden pesawat Garuda yang ditumpanginya terbakar.


Meski begitu, mereka tetap bersyukur lantaran masih diberi keselamatan meski sayap pesawat Garuda Indonesia itu sempat terbakar.


Karena mengalami masalah mesin saat di udara, pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi ratusan jemaah calon haji ini terpaksa mendarat lagi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.


Ratusan jemaah itu juga akhirnya dipulangkan ke Asrama Haji Sudiang.


Usai turun dari pesawat, para jemaah calon haji itu diangkut menggunakan enam bus milik DAMRI menuju asrama haji.


Ratusan jemaah calon haji itu tiba di Aula Mina, Asrama Haji Sudiang sekitar pukul 17.55 Wita .


Dari raut wajah para jemaah setibanya kembali dari bandara, terlihat muka panik.


Namun ada juga sejumlah jemaah yang terlihat tersenyum saat memasuki asrama haji.


"Tuhan masih sayang sama kita," ujar salah satu jemaah haji asal Kabupaten Gowa saat memasuki ruangan.


Tak hanya satu jemaah, salah seorang jemaah perempuan juga sempat mengucapkan rasa syukur masih selamat.


"Alhamdulillah berkat doa-doa kita semua," kata jemaah perempuan tersebut.


Kesaksian Penumpang


Salah satu jamaah haji laki-laki kloter 5 Embarkasi Makassar yang tak ingin disebutkan namanya sempat merasakan kepanasan dalam pesawat.


Dari cerita jemaah haji tersebut, pesawat sudah lepas landas dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar.


"Sudah hampir 1 jam perjalanan, sudah 45 menit kita terbang," katanya.


Saat ditengah perjalanan, ia mengaku mendapatkan informasi terdapat kerusakan mesin.


"Baru ada informasi bilang ada kerusakan mesin terpaksa kita harus putar," ungkapnya.


Jemaah tersebut sempat merasa kepanasan saat berada di atas pesawat setelah lepas landas.


"Panas di atas tidak jalan ac-nya, tidak berasap di atas pesawat tapi panas, mungkin karena itu (terbakar mesin)," ujarnya.


Dua kali memutari pulau, kata jemaah tersebut, barulah pesawat dapat kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.


"Jadi dua kali dia putari itu pulau baru kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin," jelasnya.


"Jadi lebih satu jam, karena kita berangkat tadi 15:35 Wita," tambah dia.


Dia mengaku merasa tegang, sehingga keluar Aula Mina Asrama Haji Sudiang untuk meminum secangkir kopi.

×