Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Apa Itu Turbulensi Pesawat? Ini Sejumlah Rute Paling Rawan

Mei 29, 2024 Last Updated 2024-05-29T04:04:40Z


Dalam dua pekan terakhir terjadi sejumlah turbulensi hebat pesawat yang  menyebabkan penumpangnya luka-luka hingga meninggal dunia.


Turbulensi terbaru adalah penerbangan Qatar Airways. Pesawat yang mengalami turbulensi di atas Turki itu melukai 12 penumpang dan awak. Penerbangan dari Doha ke Dublin itu akhirnya mendarat dengan selamat setelah kejadian, yang menyebabkan orang “menabrak atap” pesawat.


Berita itu muncul hanya lima hari setelah kematian seorang penumpang asal Inggris dan 104 orang terluka setelah sebuah penerbangan Singapore Airlines tiba-tiba mengalami turbulensi di atas Myanmar, yang menyebabkan pesawat tersebut kehilangan ketinggian secara drastis.


Lantas apa penyebab turbulensi?


Mengutip Guardian, turbulensi merupakan hal yang umum terjadi dalam penerbangan. Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia menyebut, turbulensi dirasakan ketika sebuah pesawat terbang melalui udara yang relatif terganggu, yang menyebabkan guncangan ke samping dan vertikal secara tiba-tiba. 


Turbulensi adalah penyebab utama cedera dalam penerbangan pada awak dan penumpang.


Badan tersebut mendefinisikan delapan jenis turbulensi, termasuk badai petir, termal, frontal, dan “gelombang gunung”, yang terbagi dalam enam kategori tingkat keparahan.


Lalu, di mana turbulensi paling sering terjadi?


Menurut Guido Carim Jr, Kepala Griffith Aviation di Griffith University, umumnya turbulensi diperkirakan terjadi di pegunungan tinggi, lautan, garis khatulistiwa, dan saat memasuki aliran jet. 


Namun, turbulensi udara jernih, yang biasanya disebabkan oleh perubahan arah angin yang sangat mendadak. Hal itu dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. 


“Faktor-faktor yang sangat kompleks saling berinteraksi sehingga menciptakan turbulensi,” kata mantan pilot tersebut dan menambahkan bahwa kebakaran hutan juga dapat menyebabkan turbulensi. 


Carim menambahkan, meskipun teknologi radar untuk mendeteksi turbulensi semakin membaik, namun tetap belum ada yang bisa secara akurat memprediksi di mana dan kapan turbulensi akan terjadi.


Dia telah menerbangi rute internasional melintasi Andes yang mengharuskan tanda sabuk pengaman menyala ketika mendekati pegunungan. 


Teluk Benggala selama musim hujan juga terkenal bergejolak, seperti halnya saat terbang di atas Pegunungan Alpen.


"Selain itu, kelembapan dan suhu yang tinggi cenderung membuat turbulensi semakin kuat, jadi terbang dari London ke New York City pada bulan-bulan musim panas kemungkinan akan lebih bergelombang dibandingkan terbang dengan rute yang sama pada bulan Desember," katanya.


Apa saja rute penerbangan yang paling bergejolak di dunia?


Situs prakiraan turbulensi Swedia, Turbli, menggunakan data dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS dan Kantor Met Inggris menyebutkan bahwa rute paling bergejolak pada 2023 adalah:


1. Santiago, Chili ke Santa Cruz, Bolivia


2. Almaty, Kazakhstan ke Bishkek, Kyrgyzstan


3. Lanzhou ke Chengdu, China


4. Centrair ke Sendai, Jepang


5. Milan, Italia ke Jenewa, Swiss


Menurut situs tersebut, negara-negara yang paling bergejolak untuk terbang di atasnya pada April adalah Polinesia Prancis, Fiji, Pakistan, Namibia, dan Uruguay. Pasifik Selatan juga menduduki peringkat lautan paling bergejolak yang pernah dilintasi.


Adapun, berdasarkan angka Biro Keselamatan Transportasi Australia menunjukkan bahwa secara global pada 2023, terdapat 3.047 insiden pesawat komersial. Dari jumlah tersebut, 236 diantaranya disebabkan oleh cuaca.


Sejauh ini pada 2024, telah terjadi 790 kecelakaan pesawat komersial, 52 diantaranya disebabkan oleh cuaca. 


Carim juga menegaskan bahwa peristiwa turbulensi parah sedang meningkat, sqmpai sebesar 55% antara 1979 dan 2020, dan bahwa krisis iklim dianggap sebagai faktor penyebabnya.

×