Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Anies Tak Terima Disebut Turun Kelas Jika ke Pilkada Jakarta,Ibarat Mbappe dari Piala Dunia ke Euro

Mei 12, 2024 Last Updated 2024-05-11T23:29:43Z


Anies Baswedan tak terima jika dirinya disebut turun kelas jika berlaga di Pilkada Jakarta 2024.


Pasalnya, Anies Baswedan baru saja berkompetisi di Pilpres 2024.


Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengibaratkan Pemilu layaknya kompetisi sepakbola.


Di mana, pemain sekaliber Kylian Mbappe bisa berlaga di Euro 2024 usai berlaga di Piala Dunia 2022.


Awalnya, Anies mengungkapkan kontestasi Pilpres 2024 dapat diibaratkan sebagai kontestasi tertinggi dalam dunia politik.


“Karena kompetisi Pilpres itu bila dianalogikan sebagai sebuah level, maka itu level yang sebuah negara tidak ada yang lebih tinggi kalau disebut kompetisi itu,” katanya dalam wawancara dengan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, di kanal YouTube-nya, Sabtu (11/5/2024).


Anies pun mencontohkan, pada saat ini, Prabowo Subianto telah ditetapkan menjadi Presiden terpilih 2024-2029 lewat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).


Namun, sambung Anies, saat ini Prabowo belum resmi menjadi Presiden RI lantaran belum dilantik dan masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Anies pun meminta agar pemikiran semacam itu dihilangkan lantaran nantinya banyak orang akan takut berkontestasi dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.


“Jadi menurut saya, kita harus berhati-hati. Kalau nggak nanti ada seseorang ikut kompetisi, habis itu tidak punya posisi karena segalanya dianggap lebih rendah,” tuturnya.


Lantas, Anies juga mencontohkan persamaan lain yakni dengan pesepakbola asal Prancis, Kylian Mbappe yang ikut Piala Dunia.


Dia mengatakan ketika Mbappe sudah ikut Piala Dunia, maka pemain tersebut tidak ‘turun kasta’ meski juga mengikuti Piala Eropa atau Euro.


“Tapi apakah kemudian dia sebagai pemain tidak boleh atau turun kelas kalau ikut dalam kompetisi (Piala Eropa),” ujarnya.


Melalui berbagai contoh itu, Anies menegaskan bahwa apapun yang dikerjakan oleh pihak-pihak yang kalah dalam Pilpres bukan bentuk ‘turun kasta’.


Dia menganggap pemikiran bahwa orang yang melakukan pekerjaan di bidangnya sebagai ‘turun kasta’ setelah mengikuti Pilpres adalah hal yang tidak tepat.


“Apapun yang dilakukan pasca Pilpres, apakah kembali menjadi dosen, gubernur, apakah ikut dalam pemerintahan, apakah tugas di luar negeri, apakah tugas di manapun, semua opsi yang ada pasti dikatakan pasti ‘lebih rendah’ dari Pilpres.”


“Jadi tidak tepat kalau kita menggunakan perspektif turun atau naik tapi kompetisi ini (Pilpres) selesai,” jelasnya.


PKS Anggap Degradasi


Sebelumnya, Anies dianggap turun kasta jika kembali berkontestasi dalam Pilkada DKI Jakarta.


Hal ini disampaikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dengan menyebut bahwa Anies sudah menjadi tokoh nasional dan disayangkan turun statusnya menjadi tokoh daerah dengan maju di Pilkada DKI Jakarta.


“Dengan masuknya Pak Anies sebagai capres 2024, saya kira beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional. Jadi jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah,” katanya pada 23 April 2024 lalu.


Syaikhu pun berharap, Anies mendukung kader PKS untuk maju sebagai cagub di Pilkada DKI Jakarta mendatang.


Dia mengingatkan partainya sudah berusaha memenangkan Anies di Pilpres 2024.


”Oleh karena itu mungkin ke depan kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung Pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan Pak Anies sebagai capres.


Saya kira di Pilkada ini saatnya Pak Anies mendukung kader PKS untuk maju,” ujarnya.


Ragu Pilkada Jurdil


Anies Baswedan belum memutuskan apakah akan maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta dalam Pilkada Serentak 2024.


Anies mengaku butuh waktu untuk memutuskan maju di sebuah kontestasi elektoral, pasca-kekalahan di pilpres 2024.


Menurutnya, proses pilkada tersebut bukan tentang pendaftarannya melalui partai apa.


Namun, Anies mempertanyakan apakah proses penyelenggaraan pilkada nanti berjalan jujur atau tidak.


"Proses pilkada ini kan tidak sederhana ya. Bukan soal pendaftarannya yang harus dipikirkan, kan kira-kira pilkada besok jujur, adil, bebas enggak ya?" kata Anies di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).


Lebih lanjut, Anies merespons PDIP yang membuka kesempatan baginya maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta 2024.


Anies mengapresiasi sikap PDIP itu meski kerap berseberangan dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2017 maupun Pilpres 2024.


"Saya sangat apresiasi dan buat kami keterbukaan lintas kelompok, lintas partai itu menandakan kita sama-sama peduli tentang masa depan Jakarta," ujar Anies.


Anies mengakui bahwa dirinya tak hanya menjalin komunikasi dengan PDIP soal Pilgub Jakarta, namun dengan semua parpol.


Namun dirinya hingga kini belum memutuskan apakah akan maju atau tidak pada pilkada mendatang.


"Saya belum memutuskan, saya sendiri masih menunggu. Banyak yang berspekulasi, tapi saya enggak mau berspekulasi dulu sekarang," ucapnya.


Lebih lanjut Anies menjawab soal peluang dirinya berduet dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.


Dia tidak ingin berspekulasi tentang hal tersebut.


"Wong mutusin maju aja belum tahu," pungkasnya.

×