Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (29/4) menegaskan, hanya Amerika Serikat (AS) yang bisa menghentikan Israel menyerang Rafah.
Abbas memprediksi serangan AS ke Rafah akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Ia yakin serangan ke Rafah akan membuat warga Palestina kabur dari Gaza.
"Kami serukan kepada AS untuk meminta Israel tak melakukan serangan ke Rafah," kata Abbas pada pertemuan World Economic Forum di Riyadh, seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Amerika Serikat satu-satunya negara mampu mencegah Israel melakukan tindakan kriminal ini," sambung dia.
Rafah merupakan tempat perlindungan terakhir warga Gaza dari serangan Israel. Jutaan pengungsi Gaza masih berlindung di Rafah.
Israel mengancam akan menyerang Rafah yang diduga sebagai tempat batalyon terakhir Hamas tersisa. Tujuan utama Israel menyerang Gaza adalah melenyapkan Hamas dari wilayah tersebut.
Sejak akhir pekan lalu Israel sudah meningkatkan serangan udara ke Rafah. Akan tetapi serangan darat belum diluncurkan.
Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, sudah meminta Israel tak menyerang Rafah lantaran banyaknya pengungsi di sana.
Terkait serangan Rafah, Abbas menegaskan serangan kecil ke Rafah akan berakibat fatal terhadap nasib warga Palestina di Gaza.
"Bencana terbesar pada sejarah bangsa Palestina akan terjadi," ucap Abbas.