Apa mau dikata, langkah Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 terhenti di semifinal.
Sempat unggul lebih dulu lewat gol cantik Muhammad Ferarri menit 61, wasit VAR asal Thailand, Sivakorn Pu-udom, membuyarkan kegembiraan.
Skor kembali ke 0-0 setelah wasit utama asal China, Shen Yinhao, menganulir gol usai berkali-kali melihat tayangan VAR.
Wasit Shen Yinhao menyetujui rekomendasi Sivakorn Pu-udom dan berkesimpulan bahwa proses gol didahului offside.
Ini kali kedua rekomendasi Sivakorn Pu-udom merugikan Timnas U23 Indonesia.
Sebelumnya pada laga perdana Garuda Muda kontra tuan rumah, Qatar, rekomendasi Sivakorn Pu-udom yang kontroversial juga membuat Ivar Jenner mendapat kartu merah.
Berlaga dengan 10 pemain, Indonesia akhirnya kalah dengan skor 0-2.
Bertanding di Abdullah bin Khalifa Stadium, Qatar, Senin (23/4) malam, laga juga berakhir dengan skor 0-2 dengan kekalahan Indonesia.
Dua gol untuk Uzbekistan masing-masing dicetak Husain Norchaev pada menit ke-68 serta own goal Pratama Arhan menit ke-86 menyusul kemelut yang terjadi di mulut gawang Garuda muda yang dijaga Ernando Ari Sutaryadi.
Drama VAR dan banyaknya keputusan wasit yang kontroversial memang menjadi catatan sendiri pada laga semalam.
Berulang kali wasit VAR memberikan keputusan yang merugikan Timnas U23 Indonesia.
Selain gol Ferrari yang akhirnya dianulir karena wasit VAR menganggap Ramadhan Sananta lebih dulu offside sebelum memberikan umpannya pada Ferrari, wasit VAR juga membuat Rizky Ridho harus keluar lantaran dianggap melakukan pelanggaran saat pertandingan sudah berjalan 84 menit.
Saat itu, awalnya, Rizky Ridho hendak membuang bola ke depan.
Namun, kakinya tanpa sengaja mengenai paha pemain Uzbekistan, Jasurbek Jaloliddinov, yang langsung berguling-guling sambil meringis kesakitan.
Wasit Shen Yinhao lagi-lagi kemudian meninjau VAR, dan berkesimpulan bahwa Rizky Ridho melakukan pelanggaran berbahaya.
Sebelumnya, wasit VAR juga membatalkan memberikan penalti pada menit ke-27 setelah Witan Sulaeman dilanggar di kotak terlarang.
Awalnya wasit menunjuk pelanggaran biasa karena mengira pelanggaran tersebut terjadi di luar kotak penalti.
Kemudian Shen Yinhao menilik VAR untuk kemungkinan terjadinya penalti.
Sayangnya setelah berdiskusi dengan wasit VAR, pelanggaran kepada Witan Sulaeman itu justru tak diberikan kepada Garuda, dan bola diberikan kepada Uzbekistan.
Atas kekalahan ini, Timnas U23 Indonesia gagal menembus final Piala Asia U23 2024. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan permintaan maafnya.
Dia menyatakan, skuad Timnas Indonesia U-23 sudah berupaya secara maksimal, namun pada akhirnya harus mengakui keunggulan Uzbekistan.
Meski begitu kesempatan Indonesia masih sangat terbuka untuk lolos ke Olimpiade di Paris.
Namun, pasukan Shin Tae-yong itu harus melanjutkan perjuangannya di babak perebutan peringkat ketiga Piala Asia U23 2024.
Di perebutan juara 3 nanti, Timnas U23 Indonesia akan melawan tim yang kalah dalam duel Jepang vs Irak.
Kita akan fight lagi tanggal 2 Mei untuk perebutan tempat ke-3," kata Erick Thohir dalam pernyataan singkatnya dalam aplikasi perpesanan.
Jika menang di perebutan juara ketiga, maka garuda Muda akan langsung lolos.
Namun, jika kalah, Indonesia harus bertanding di babak play off melawan wakil Afrika, Guinea, dalam play off antarkonfederasi.
Kemenangan di babak play off akan mengantarkan Garuda Muda ke Paris.