Dalam hitungan hari, umat Islam akan merayakan momen Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.
Pertanyaannya, Lebaran 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024 atau Kamis, 11 April 2024?
Untuk menentukan kapan Hari Raya Idul Fitri 2024 yang diperingati pada 1 Syawal 1445 H, perlu mengetahui hasil sidang isbat Lebaran.
Hasil sidang isbat akan diumumkan pada Selasa, 9 April 2024 oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Andai sidang isbat Lebaran 2024 menghasilkan keputusan 1 Syawal 1445 H jatuh Rabu, 10 April 2024, maka akan sama seperti keputusan jadwal Idul Fitri dari PP Muhammadiyah.
Sebelumnya, organisasi Islam itu telah memutuskan jauh-jauh hari, 1 Syawal 1445 H sebagai Lebaran atau Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Bila ternyata, sidang isbat yang digelar Kemenag memutuskan Lebaran 2024 jatuh pada Kamis, 11 April 2024, maka jadwal Idul Fitri akan berbeda dengan Muhammadiyah.
Untuk mengetahui hasil sidang isbat, Anda dapat memantaunya melalui link di bawah ini:
1. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: LINK
2. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: LINK
3. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: LINK
Tahapan Sidang Isbat Lebaran 2024
Rencananya, sidang isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup.
Sidang dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Kamaruddin dikutip dari kemenag.go.id.
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag.
Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 9 April 2024 sekitar pukul 01.20 WIB.
Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' sampai dengan 7° 37.84' dengan sudut elongasi 8° 23.68' hingga 10° 12.94'.
"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," kata dia, dikutip dari kemenag.go.id.
Kamaruddin menambahkan, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi. Ada 120 lokasi pengamatan hilal (bulan baru) di seluruh Indonesia.
"Tim akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," kata dia.
Andai hilal terlihat pada Selasa, 9 April 2024 sore, maka Rabu, 10 April 2024 akan ditetapkan sebagai 1 Syawal 1445 H sekaligus sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Sementara jika hilal tidak atau gagal terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
Nantinya, hasil hisab serta rukyatulhilal akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat.
"Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers," kata dia.
Lebaran 2024 Berpotensi Serentak
Sementara itu, Lebaran 2024 berpotensi serentak yaitu pada Rabu, 10 April 2024 meski terjadi perbedaan pada awal Ramadhan 2024.
Diketahui, Muhammadiyah sudah lebih dulu berpuasa Ramadhan 2024 pada Senin, 11 Maret 2024.
Sementara pemerintah dan NU menetapkan 1 Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Potensi Lebaran 2024 yang akan berjalan serentak diungkapkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.
Lewat kanal YouTube, Thomas Djamaluddin menjelaskan, posisi hilal pada saat maghrib akhir Ramadhan, 9 April 2024 di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi.
Pada saat maghrib di Jakarta, tinggi bulan sudah lebih dari 6 derajat. "Berarti telah melebihi batas kriteria MABIMS (minimal 3 derajat)," kata Thomas.
Thomas melanjutkan, untuk elongasi bulan (jarak pisah dari matahari) pada saat maghrib juga relatif lebih besar yaitu lebih dari 8 derajat.
Hilal diharapkan sudah cukup tebalnya untuk bisa teramati, walau tetap sulit karena masih sangat tipis.
"Diharapkan hasil rukyat berhasil mengidentifikasi hilal Syawal untuk menjadi bahan Menteri Agama, mengisbatkan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024," ujar dia.