Sumber-sumber dalam pasukan pendudukan Israel (IDF), yang dikutip oleh outlet media Israel Haaretz, telah mengakui kalau milisi Perlawanan di Lebanon - Hizbullah berhasil menjatuhkan drone Kochav Israel.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Kochav Israel atau dikenal sebagai Hermes 900 merupakan drone canggih yang diproduksi oleh Elbit-Systems, produsen sistem pertahanan terkemuka di dunia milik Israel.
Sumber-sumber di militer IDF menyatakan pada Senin (8/4/2024) kalau insiden ini merupakan hal yang pertama kali terjadi.
”Mereka menekankan kalau jatuhnya Hermes 900 oleh Hizbullah adalah pengingat kalau drone tentara Israel tidak kebal,” kata laporan tersebut.
Bukan Kaleng-Kaleng
Dalam konteks ini, ulasan Haaretz mengakui kemampuan pertahanan udara Hizbullah sehingga memungkinkan mereka menembak jatuh drone Israel.
Bukti kalau sistem pertahanan udara Hizbullah bukan 'kaleng-kaleng' juga ditunjukkan oleh fakta kalau tidak hanya Kochav tetapi juga drone Zik Israel, atau dikenal sebagai drone Hermes 450, yang ditembak jatuh pada Februari silam.
Menurut berbagai laporan, sistem anti-pesawat Hizbullah terdiri dari, antara lain, kombinasi tembakan senjata berat dan rudal permukaan-ke-udara (MANPADS), seperti rudal Strela-2 dan Igla, yang beroperasi pada kecepatan sedang. ke dataran tinggi.
Surat kabar tersebut berspekulasi, serangan terhadap drone tersebut mungkin dilakukan menggunakan rudal Saqr 358.
Namun Institut Internasional untuk Studi Strategis tetap menyatakan kalau "Hizbullah belum mengungkapkan kepemilikannya atas sistem antipesawat jarak jauh tambahan."
Mengapa Kejadian ini Penting? Hermes 900 UAV Canggih
Haaretz dalam ulasannya menekankan kalau penembakan drone Hermes 900 oleh Hizbullah merupakan kejadian penting mengingat kecanggihan yang dimiliki UAV tersebut.
Drone yang pertama kali dikerahkan dalam layanan operasional IDF pada tahun 2014 ini mampu menyerang sasaran menggunakan rudal udara-ke-darat yang presisi.
Meski bisa dilengkapi rudal, laporan itu menyebut, sebagian besar aktivitas Hermes 900 berkaitan dengan intelijen.
Hal ini karena kemampuan penerbangan jarak jauh dan luas dari UAV tersebut.
"Pesawat ini terus memantau area menggunakan susunan fotografi canggih, termasuk lensa elektro-optik dan termal, sensor laser, dan peralatan lain yang mengintegrasikan radar untuk identifikasi dan pelacakan target," lapor Haaretz.
Selain itu, situs web tersebut menekankan, “sebuah pod khusus dapat dipasang pada drone jenis ini, sehingga memungkinkannya untuk mencegat berbagai jenis komunikasi nirkabel.
"Ini juga mencakup perangkat peperangan elektronik yang mampu mengganggu dan memblokir komunikasi nirkabel bila diperlukan,” kata laporan tersebut.
Adapun Hizbullah pada Minggu (7/4/2024) pagi menerbitkan rekaman para petempurnya yang menembak jatuh drone bersenjata Hermes 900 yang telah melanggar wilayah udara Lebanon pada Sabtu.
Militer pendudukan Israel mengatakan bahwa sebuah rudal permukaan-ke-udara diluncurkan ke arah kendaraan udara tak berawak (UAV) Angkatan Udara Israel di wilayah udara Lebanon, yang menghantam dan menjatuhkannya, dan menambahkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki.