Sejumlah fenomena astronomi akan terjadi sepanjang April 2024.
Fenomena-fenomena langit ini dapat diamati dari Bumi, tidak terkecuali Indonesia.
Ada beberapa fenomena astronomi yang bakal muncul pada April ini antara lain hujan meteor Lyrid, Gerhana Matahari Total, serta bulan purnama.
Untuk dapat melihat fenomena langit secara langsung, masyarakat perlu mengetahui kapan waktu terjadi fenomena tersebut.
Lantas, apa saja fenomena astronomi sepanjang April 2024?
Baca juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?
Fenomena astronomi April 2024
Berikut rincian fenomena astronomi yang muncul pada April 2024:
1. Konjungsi Bulan dan Mars (6 April 2024)
Konjungsi adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit tampak saling bertemu. Ini disebabkan posisi keduanya pada garis edar berdekatan.
Diberitakan Times of India, posisi Bulan dan Mars akan cukup berdekatan pada 6 April 2024. Hal ini menimbulkan pemandangan Bulan sabit tipis berada di samping Mars yang berwarna oranye kemerahan cerah.
Untuk mendapat pemandangan terbaik, lihatlah ke arah timur sebelum Matahari terbit. Usahakan melakukan pengamatan dari lokasi dengan pandangan ke arah langit yang cerah.
2. Konjungsi Bulan dan Venus (7 April 2024)
Setelah berada dalam jarak dekat dengan Mars, Bulan akan berada pada posisi berdekatan dengan Venus pada 7 April 2024.
Untuk mengamatinya, arahkan pandangan ke timur sebelum Matahari terbit. Kemudian, saksikan konjungsi Bulan sabit dengan Venus yang bercahaya terang pada konstelasi Pisces.
3. Gerhana Matahari Total (8 April 2024)
Bumi akan mengalami puncak gerhana Matahari total pada 8 April 2024. Fenomena ini terjadi ketika Bulan melintas tepat di antara Bumi dan Matahari.
Hal tersebut menimbulkan bayangan di Bumi, sehingga langit siang tampak lebih gelap.
Sayangnya, gerhana ini tidak dapat terlihat dari Indonesia. Menurut NASA, gerhana Matahari total akan dimulai di Samudra Pasifik Selatan dan mencapai Mesiko.
Wilayah yang dilewati fenomena gerhana yakni Meksiko, Amerika Serikat melewati Texas, Oklahoma, Arkansas, Missouri, Illinois, Kentucky, Indiana, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine.
Gerhana lalu memasuki Kanada di Ontario Selatan, Quebec, New Brunswick, Pulau Prince Edward, dan Cape Breton. Gerhana keluar dari benua Amerika Utara di Pantai Atlantik Newfoundland, Kanada.
4. Komet (8 April 2024)
Sementara itu, dilansir dari Star Walk Space, pengamat akan dapat melihat komet 12P/Pons-Brooks pada jarak 27 bujur dari Matahari saat gerhana berlangsung.
Komet 12P/Pons-Brooks atau dikenal sebagai komet setan adalah komet kriovolkanik yang punya gunung berapi es.
Gunung ini dapat meletus dan mengirimkan semburan es dan gas ke luar angkasa. Ini membuat komet tampak lebih terang selama beberapa hari.
Komet tersebut cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun, sinar Matahari mungkin menghalangi pandangan. Venus dan Jupiter juga akan tampak di langit bersama gerhana Matahari.
5. Saturnus dekat Matahari (10 April 2024)
Saturnus dan Mars akan berada saling berdekatan di langit pada 10 April 2024. Fenomena ini bukan konjungsi. Namun, kedekatannya memungkinkan para pengamat melihat warna dan fitur yang berbeda dari kedua planet.
Saturnus akan terlihat dengan cincin ikoniknya, sedangkan Mars akan menampilkan rona kemerahan.
6. Hujan meteor Lyrid (21-22 April 2024)
Puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada 21 April malam hingga dini hari 22 April 2024. Rata-rata, hujan meteor ini menghasilkan sekitar 20 meteor per jam saat puncaknya.
Hujan meteor Lyrid terbentuk oleh puing-puing Komet C/1861 G1 Thatcher. Fenomena ini menawarkan kesempatan melihat bintang jatuh.
Dikutip dari Sea Sky, cahaya Bulan purnama dapat menutupi meteor kecuali yang paling terang. Namun, hujan meteor terbaik dapat terlihat dari lokasi gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Lyra dan bisa muncul di langit mana pun.
7. Bulan purnama (23 April 2024)
Bulan purnama akan muncul di langit pada 23 April 2024 pukul 11.50 UTC atau 24 April 2024 pukul 06.50 WIB.
Fenomena ini juga dikenal sebagai sebagai Pink Moon (Bulan merah muda) atau Sprouting Grass Moon. Julukan tersebut didapat karena Bulan tampak berwarna merah muda cerah seperti bunga yang mekar.