Sebuah sumber di Gerakan Hamas mengatakan kalau delegasi Hamas akan berangkat ke Kairo besok, Minggu (7/4/2024) setelah mendapat undangan dari Mesir, untuk membahas perkembangan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Sumber di Al Jazeera tersebut menyatakan, kontak ekstensif antara pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh dan mediator perundingan terjadi selama beberapa jam terakhir untuk melanjutkan negosiasi di Kairo.
Sumber tersebut mengatakan, Ismail Haniyeh memberikan pesan penting ke mediator perundingan kalau setiap putaran negosiasi harus didasarkan syarat kalau penghentian perang harus berlangsung permanen.
"Haniyeh meyakinkan para mediator kalau setiap putaran perundingan harus dimulai berdasarkan gencatan senjata permanen," kata narasumber tersebut.
Dia menambahkan, "Haniyeh menekankan bahwa setiap putaran negosiasi harus dimulai dengan penarikan menyeluruh pendudukan dan pemulangan pengungsi tanpa syarat."
AS Tekan Mesir dan Qatar
Sejauh ini, negosiasi pertukaran tahanan sebagai gerbang perundingan genjatan senjata di Gaza, dilaporkan masih buntu.
Hamas bersikeras, belum ada proposal dengan nilai kebaruan yang ditawarkan Israel meski mengaku kalau pihaknya sudah menunjukkan fleksibilitas (kelenturan) dalam hal tawar-menawar syarat gencatan senjata.
Sebaliknya Tel Aviv juga menolak syarat utama Hamas yang meminta penghentian perang secara penuh.
Atas situasi tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak para pemimpin Mesir dan Qatar yang menjadi mediator perundingan untuk memberikan tekanan pada Hamas.
Tekanan Biden ke Mesir dan Qatar itu agar mendesak agar kedua mediator merayu Hamas lebih keras untuk menyetujui perjanjian yang akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan, sebelum babak baru pembicaraan perundingan awal minggu depan di Kairo.
Seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa Direktur CIA Bill Burns akan memimpin delegasi AS dalam perundingan di Kairo tersebut.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kalau Presiden AS mengirim dua surat kepada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengenai pembicaraan pertukaran tahanan tersebut dan “mendesak mereka untuk mendapatkan komitmen dari Hamas untuk menyetujui perjanjian itu dan menaatinya.”
Selama percakapan via telepon pada Kamis, Biden berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai situasi yang sedang berlangsung soal pertukaran tahanan dan putaran baru perundingan yang dijadwalkan di Kairo.
John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Biden meminta Netanyahu untuk memberikan lebih banyak kekuasaan kepada perunding Israel di Kairo sehingga kesepakatan dapat dicapai sesegera mungkin.
Amerika Serikat dan sekutunya percaya bahwa gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza di tengah kekhawatiran akan meluasnya kelaparan di antara warga Palestina.
Berdasarkan proposal terbaru, Israel dan Hamas akan menyetujui gencatan senjata selama enam minggu dengan imbalan pembebasan tahanan yang sakit, lanjut usia, dan terluka yang ditahan oleh Hamas.
Keluarga Sandera Israel ke Gedung Putih
Negosiasi pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel ini telah terhenti selama berminggu-minggu.
“Truisme (kebenaran soal isi proposal) ini tetap benar,” kata pejabat senior pemerintahan Biden.
“Akan ada gencatan senjata di Gaza hari ini jika Hamas setuju untuk melepaskan kelompok tahanan yang rentan ini: orang sakit, orang terluka, orang tua, dan perempuan muda.”
Pejabat senior Gedung Putih itu menambahkan, “Tanggung jawab terletak pada Hamas untuk membebaskan tahanan dan memberikan bahan bantuan kepada penduduk Gaza melalui gencatan senjata yang panjang.”
Pejabat itu mengatakan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan akan bertemu dengan keluarga para tahanan di Gedung Putih pada Senin (8/4/2024).
Soal aksi pembunuhan relawan kemanusian di Gaza, Kirby sebelumnya mengatakan negaranya tidak berniat melakukan penyelidikan independen atas pembunuhan tujuh pekerja bantuan di World Central Kitchen Foundation di Gaza.
Adapun Militer Israel memecat dua perwira dan secara resmi menegur beberapa komandan senior setelah penyelidikan atas kematian pekerja bantuan dalam pemboman Israel di Gaza minggu ini menemukan kesalahan serius dan pelanggaran prosedur.
Dalam panggilan telepon mereka pada Kamis, Netanyahu memberi tahu Biden tentang hasil umum penyelidikan Israel atas insiden tersebut.
Biden memperingatkan Netanyahu bahwa Israel harus mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kerugian sipil dan penderitaan manusia, jika tidak, Washington akan mengambil tindakan yang tidak ditentukan sebagai tanggapannya.
Israel juga mengumumkan akan membuka pelabuhan Ashdod dan penyeberangan Erez untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza.
“Saya mengatakan kepada mereka untuk melakukan apa yang mereka lakukan,” kata Biden kepada wartawan pada hari Jumat, ketika ditanya apakah dia mengancam akan menghentikan dukungan militer untuk Israel.