Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah.
Tentunya, bulan Syawal memiliki keistimewaan yang tak boleh kamu lewatkan.
Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat umat Islam meninggi di sisi Allah SWT karena telah mampu melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan.
Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai takwa sorang hamba.
Bulan ini menjadi ajang untuk membuktikan apakah umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya sebagaimana yang telah mereka lakukan sewaktu Ramadan.
Syawal juga merupakan bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) di mana beberapa amalan haji dapat dimulai.
Periode haji juga dimulai pada bulan Syawal, yang disebut juga dengan Asyhur Al-Hajj atau bulan-bulan haji.
Bulan Syawal ini pun salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan oleh umat Islam usai Hari Raya Idul Fitri adalah puasa Syawal.
Puasa Syawal biasa dikerjakan selama 6 hari.
Namun tak jarang waktu berpuasa yang fleksibel dalam bulan syawal, terkadang mempertemukan dengan hari yang telah ditetapakand alam tanggal hijriah dengan puasa sunnah lain seperti Yaumil Bidh dan Senin-Kamis.
Puasa Yaumil Bidh merupakan amalan yang ditetapkan selama tiga hari berturut-turut dipertengahan setiap bulan hijriah, sedangkan Senin-Kamis, merupakan puasa yang disunnakan pengerjaannya setiap pekan atau mingguan.
lantas apakah boleh menggabugngkan ketiga puasa sunnah tersebut dalam satu niat?
Hukum Menggabungkan Puasa Sunnah Syawal, Yaumil Bidh, dan Senin-Kamis
Perkara ini sejatinya telah banyak dibahasa para pemuka agama di tanah air, salah satu diantaranya adalah Ustad Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan hukum Puasa Syawal 6 Hari dibaur atau digabung dengan Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh, adalah mubah atau boleh digabung, termasuk puasa sunnah.
Sehingga, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau umat muslim yang ingin melaksanakan sejumlah puasa sunnah sekaligus dalam satu hari bisa berniat lebih dari satu jenis puasa.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan anjuran puasa Syawal bagi kaum muslimin setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
"Puasa Syawal bisa digabung dengan puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, karena niat puasa sunnah boleh digabung," ujar Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Islam Terkini.
Anjuran itu tertuang dalam sabda Nabi Muhammad SAW diriwayatkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
"Puasa di bulan Syawal pahalanya sama dengan setahun, satu tahun adalah 365 hari, bayangkan kita disuruh puasa 365 hari, cukup berat, untuk mengejar pahala setahun," terang Ustadz Khalid Basalamah.
Namun Allah Sang Maha Pemurah dan Maha Tinggi, memberikan kemudahan kepada umat Islam melalui tuntunan Rasulullah SAW hanya menunaikan puasa enam hari di bulan Syawal sudah mendapatkan pahala setahun.
Dalam pengerjaannya, puasa Syawal bisa dicicil, misalnya pekan ini dua hari, pekan depan dua hari dan seterusnya hingga mencapai enam hari.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan jika ada was-was setan menghalangi umat Islam untuk berpuasa hendaknya ditepis.
Yang harus diucapkan kaum muslimin ketika mendapatkan was-was setan adalah sebagai berikut:
Lafadz ta'awudz:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Jadwal Ayyamul Bidh Syawal 1445 Hijriyah
Kini berada di bulan Syawal, tepatnya sudah memasuki pekan pertama bulan Syawal 1445 Hijriyah.
Diketahui 1 Syawal 1445 Hijriyah bertepatan pada Rabu (10/4/2024). Sehingga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal 1445 H atau April 2024 adalah sebagai berikut:
1. Puasa Ayyamul Bidh hari kesatu pada 13 Syawal 1445 H = Senin, 22 April 2024
2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Syawal 1445 H = Selasa, 23 April 2024
3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Syawal 1445 H = Rabu, 24 April 2024.