Perang Iran-Israel berpotensi menjadi ajang unjuk gigi kekuatan senjata dan militer masing-masing kubu. Kecanggihan senjata Israel dan sekutunya akan dilawan oleh teknologi militer Iran. Seperti diketahui, Iran merupakan negara yang memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah. Keunggulan rudal balistik milik Israel lebih maju dibandingkan dengan Iran, namun soal jumlah Iran masih yang terdepan. Lalu, seberapa kuat rudal balistik milik Iran?
Kekuatan rudal balistik Iran
Iran masih bergantung pada pemasok asing untuk beberapa komponen dan peralatan utama. Korea Utara menjadi sumber utama pemasok rudal untuk Iran. Namun Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.
Mengutip Iran Watch, pada 2022 Jenderal Kenneth McKenzie Komando Pusat Amerika Serikat mengungkapkan Iran memiliki lebih dari 3 ribu rudal balistik. Jumlah ini belum termasuk potensi kekuatan rudal jelajah untuk serangan darat yang tengah berkembang di negara tersebut. Iran menjadi satu-satunya negara yang mengembangkan rudal sepanjang 2 ribu km tanpa terlebih dahulu memiliki kemampuan senjata nuklir.
Iran terus mengembangkan kekuatan rudalnya hingga level presisi dan akurasi yang tepat. Mereka juga telah membuat rudal dengan jangkauan sejauh2 ribu km. Hal ini menjadikan rudal-rudal tersebut sebagai ancaman yang semakin serius.
Rudal balistik dapat dikategorikan ke dalam lima kelas berdasarkan jangkauannya, yakni jarak dekat (kurang dari 300 km), jarak pendek (300 hingga 1.000 km), jarak menengah (1.000 hingga 3.000 km), jarak menengah (3.000 hingga 5.500 km), dan antarbenua (lebih dari 5.500 km). Persenjataan rudal balistik Iran sebagian besar terdiri dari rudal balistik jarak pendek (SRBM) dan rudal balistik jarak menengah (MRBM), meskipun diperkirakan ada beberapa yang sedang dikembangkan untuk rudal jarak jauh.
Selain kategori jarak, rudal juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis bahan bakarnya, yaitu cair atau padat. Mesin dorong yang lebih besar per satuan berat bahan bakar dibandingkan dengan mesin roket padat. Namun, mesin berbahan bakar cair juga cenderung lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak komponen presisi serta pergerakan yang rumit.
Jenis rudal milik Iran
1.Rudal Shahab
Rudal Shahab atau dalam bahasa Persia berarti meteor menggunakan bahan bakar cair. Umumnya, rudal dengan bahan bakar ini membutuhkan proses yang memakan waktu yang cukup lama. Salah satu jenisnya adalah Shahab-3, yang didasarkan pada rudal Nodong dari Korea Utara. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 900 km (560 mil) dan mampu membawa muatan seberat 1.000 kg (2.200 lbs).
2.Rudal Sajjil
Dalam bahasa Persia, Sajjil berarti tanah liat yang dipanggang. Rudal ini merupakan rudal jarak menengah yang menggunakan bahan bakar padat. Ketahanan segi persiapan peluncuran yang memerlukan waktu yang lebih singkat menjadi keunggulannya. Salah satu jenis rudal Sajjil adalah Sajjil-2 yang memiliki jangkauan menengah sekitar 2 ribu km (1.200 mil) ketika membawa muatan hulu ledak seberat 750 kg (1.650 lbs). Uji coba pertama rudal ini dilakukan pada 2008.
3.Rudal Fateh
Iran juga memiliki serangkaian rudal berbahan bakar padat yang semakin akurat, jarak pendek dan sekarang jarak menengah, dengan jangkauan hingga seribu km (625 mil), dan mungkin sejauh 1.400 km atau 880 mil.
Salah satunya adalah Fateh -110. Rudal ini dapat terbang pada lintasan yang tetap berada dalam atmosfer bumi selama penerbangannya. Sayap kecil yang dipasang tepat di bawah bagian hulu ledak dapat mengarahkan roket ke sasarannya dengan lebih presisi.
4.Rudal Zolfaghar
Rudal Zolfaghar juga termasuk rudal balistik yang dimiliki Iran. Selain itu, ada pula Rudal Dezful , Haj Qasem Soleimani , dan Kheibar Shekan. Rudal-rudal tersebut menggunakan prinsip desain dasar yang sama dengan sistem tipe Fateh tetapi memiliki jangkauan yang lebih panjang, masing-masing sekitar 700, 1.000, 1.400, dan 1.450 km (440, 625, 880, dan 1.450 km). 900 mil). Rudal yang lebih besar diyakini membawa hulu ledak berkisar antara 450 hingga 600 kg (990 hingga 1.320 pon).