Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Yordania Kecam Israel yang Batasi Warga Palestina Beribadah di Masjid Al-Aqsa

Maret 12, 2024 Last Updated 2024-03-12T07:40:58Z


Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyatakan pembatasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang hendak beribadah di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan mendorong situasi menuju "ledakan".


Dikutip dari Reuters, Selasa (12/3), Safadi dalam sambutannya di media pemerintah mengatakan pihaknya menolak langkah Israel yang membatasi akses warga Palestina untuk beribadah selama Ramadan. Sebelumnya, Israel melakukan pembatasan dengan alasan keamanan karena perang masih berlangsung di Gaza.


"Kami memperingatkan bahwa penodaan kesucian Masjid Al-Aqsa sama dengan bermain api," kata Safadi dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Vatikan Uskup Paul Gallagher.


Yordania merupakan negara pengawas Masjid Al-Aqsa. Sehingga, ia berpandangan apa yang dilakukan Israel merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah.


Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu tempat suci dalam kepercayaan Islam.


Pembatasan terhadap warga Palestina yang hendak beribadah di Masjid Al-Aqsa awalnya diungkapkan Menteri Keamanan Israel berhaluan kanan, Ben Gvir. Ia menyatakan ingin pembatasan yang lebih ketat, dan PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan jumlah jemaah yang bisa beribadah akan sama dengan tahun lalu.


"Tidak mengizinkan jemaah menjalankan kewajiban dan ritual agama di bulan suci ini dan membatasi kebebasan masuk Masjid Al-Aqsa, semua itu mendorong situasi eksplosif yang telah kami peringatkan," ujarnya.


Tak hanya itu, Safadi mengatakan Israel menggunakan makanan sebagai senjata perang. Sebab, warga Palestina menjalani Ramadan di tengah kelaparan.


"Ramadan dimulai ketika Gaza dibom oleh Israel dan wanita tidak dapat menemukan makanan untuk anak-anak, dan 5 bulan telah berlalu ketika dunia gagal menjaga martabat manusia," tuturnya.

×