Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) yang didirikan FAO pada Selasa (5/3/2024) menyebut, konvoi bantuannya telah dihalau oleh pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan di Gaza utara.
Mereka mengatakan, konvoi bantuan tersebut kemudian dijarah oleh "orang-orang yang putus asa".
WFP membeberkan, konvoi bantuan yang terdiri dari 14 truk tersebut pada awalnya diminta menunggu di pos pemeriksaan Wadi Gaza, di dalam wilayah tenggara Gaza.
Selang tiga jam, bukannya diperbolehkan masuk, konvoi bantuan justru dihalau oleh tentara Israel.
Ini padahal merupakan konvoi bantuan pertama yang dilakukan sejak WFP menghentikan pengiriman ke bagian utara Gaza pada 20 Februari lalu, usai truknya menghadapi tembakan dan penjarahan.
Pada saat itu, WFP menggambarkan situasi di Gaza utara sebagai kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya tatanan sipil.
Dalam insiden hari Selasa, setelah dialihkan, WFP menyebut, truk-truk mereka dihentikan oleh kerumunan besar orang yang putus asa.
"Mereka menjarah makanan, mengambil sekitar 200 ton," kata WFP dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Badan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki semua cara untuk membawa makanan ke Gaza utara.
Jalur darat dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengangkut makanan dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan di Gaza.
Sementara, WFP mengemukakan, pengiriman bantuan lewat udara pada hari Selasa, bersama dengan angkatan udara Yordania, telah menjatuhkan 6 ton makanan yang cukup untuk 20.000 orang.
"Airdrops adalah pilihan terakhir dan tidak akan mencegah kelaparan. Kami membutuhkan titik masuk ke Gaza utara yang akan memungkinkan kami untuk mengirimkan makanan yang cukup untuk setengah juta orang yang sangat membutuhkan," kata Wakil Direktur Eksekutif WFP, Carl Skau.
Skau mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara jika kondisinya tidak berubah.
PBB memperkirakan 2,2 juta orang -sebagian besar penduduk Gaza- berada di ambang kelaparan, terutama di bagian utara di mana pasukan Israel menghalangi masuknya bantuan.
Pada hari Selasa, WFP mengatakan bahwa kelaparan telah mencapai "tingkat bencana" di bagian utara.
"Anak-anak sekarat karena penyakit yang berhubungan dengan kelaparan dan menderita malnutrisi yang parah," katanya, seraya menyerukan agar lebih banyak lagi bantuan yang masuk ke Gaza, termasuk ke wilayah utara.
Dikatakan bahwa gencatan senjata sangat dibutuhkan.
Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas, Gaza telah terjerumus ke dalam krisis pangan, dengan bantuan dari luar yang sangat terbatas.