Militer Israel telah menyelesaikan penyelidikan awal atas kematian warga sipil saat tengah mengantre bantuan di Gaza pekan lalu. Israel berkilah ratusan warga tewas karena terinjak-injak, bukan karena tembakan
"Menyimpulkan bahwa pasukan tidak menyerang konvoi tersebut dan sebagian besar warga Palestina tewas karena terinjak-injak," kata juru bicara militer, Minggu (3/3), dikutip dari Reuters.
Mereka juga mengeklaim telah meluncurkan pemeriksaan lebih menyeluruh atas insiden tersebut terhadap badan independen, profesional dan ahli.
"Yang akan membagikan temuannya dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari.
Tekanan meningkat terhadap Israel atas kematian puluhan warga Palestina di Jalur Gaza pada Kamis (29/2) lalu. Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 100 orang saat warga mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza.
Namun menurut Hagari, berdasarkan peninjauan berasal dari informasi komandan dan pasukan di lapangan, disimpulkan tidak ada serangan yang dilakukan terhadap konvoi bantuan tersebut.
“IDF telah menyelesaikan tinjauan awal atas insiden malang di mana warga sipil Gaza terinjak-injak hingga tewas dan terluka saat mereka menuju konvoi bantuan,” kata Hagari.
“Mayoritas warga Palestina tewas atau terluka akibat terinjak-injak,” kata Hagari.
Ia melanjutkan, pasukan Israel hanya melepaskan tembakan ke udara agar warga tertib. Namun menurutnya ada kelompok penjarah yang justru memicu kericuhan.
“Setelah tembakan peringatan dilepaskan untuk membubarkan warga berdesakan, dan setelah pasukan kami mulai mundur, beberapa penjarah mendekati pasukan kami dan memberikan ancaman langsung kepada mereka. Menurut tinjauan awal, tentara membalas terhadap beberapa orang,” katanya.
Hagari mengatakan hasil penyelidikan lebih lanjut akan dibagikan oleh tim independen. Meski dia tidak memberikan rincian siapa yang secara khusus akan menangani penyelidikan tersebut.
“Kami telah membuka penyelidikan untuk menyelidiki insiden tersebut lebih lanjut, yang akan membantu kami mengurangi risiko terulangnya insiden tragis tersebut dalam salah satu operasi kemanusiaan kami,” kata dia.
“Insiden tersebut akan diperiksa dalam mekanisme pencarian fakta dan penilaian, sebuah badan independen, profesional dan ahli. Demi transparansi, kami akan membagikan informasi terkini seiring perkembangan pemeriksaan kami dalam beberapa hari mendatang," pungkas dia.
PBB Temukan Mayoritas Korban Tewas saat Ambil Bantuan Kena Luka Tembak
Tim gabungan PBB dan pejabat medis melihat sebagian besar luka tembak di antara warga Palestina di Gaza, setelah pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat konvoi bantuan yang memicu kecaman global itu.
Mereka mengkonfirmasi banyak kesaksian bahwa tembakan Israel membunuh dan melukai sejumlah warga Palestina yang putus asa mencari bantuan makanan pada Kamis. Ini bertentangan dengan klaim Israel bahwa orang-orang terluka karena terinjak-injak.
Setidaknya 117 warga Palestina tewas dan lebih dari 750 orang terluka dalam “pembantaian” di Bundaran Nabulsi di sisi barat daya Kota Gaza, setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan.
"Pada Jumat (1/3), tim PBB mengunjungi beberapa korban luka di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, dan melihat sejumlah besar luka tembak," kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres Stephane Dujarric, dikutip dari Aljazeera.
Kepala rumah sakit Kota Gaza yang merawat beberapa warga Palestina yang terluka mengatakan, lebih dari 80 persen korban terkena tembakan, menunjukkan adanya penembakan hebat oleh pasukan Israel.
"Dari 176 korban luka yang dibawa ke fasilitas tersebut, 142 orang mengalami luka tembak dan 34 lainnya luka akibat terinjak-injak," kata Mohammed Salha, penjabat direktur Rumah Sakit Al-Awda, mengatakan kepada The Associated Press.