.jpg)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan melakukan evaluasi atas kinerja mereka di Jawa Timur. Hal ini karena pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi paling bawah. Sedangkan suara PKB masih berada di peringkat satu di Jatim.
“Ada gap atau selisih tidak linear antara suara perolehan PKB yang signifikan menjadi juara, tapi AMIN belum menjadi juara di Jawa Timur,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda saat ditemui wartawan di DPP PKB, Senin (4/3).
Ia mengaku masih belum menemukan apa masalah yang menyebabkan hal tersebut. Saat ini, PKB memiliki tim khusus Pilpres yang mengkaji hal tersebut agar menjadi pembelajaran.
Huda sendiri mengaku masih menghargai suara rakyat yang menghasilkan perolehan tersebut, kendati menemukan berbagai kecurangan di lapangan. “Banyaknya beras, banyak uang yang berseliweran. Itu faktor yang hampir pasti kita temukan dan di tengah suasana keprihatinan rakyat," katanya.
Berdasarkan pantauan Katadata dari laman pemilu2024.kpu.go.id, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beroleh 3.385.297 atau setara 15,75% suara di Jawa Timur.
Petugas menghitung surat suara di TPS Beijing (ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia/Spt.)
Ini jauh dari perolehan paslon nomor urut dua, Prabowo-Gibran sebesar 66,37%. Sisanya, paslon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud beroleh 17,87% suara. Ini adalah 84,42% suara yang diterima KPU, atau 101.863 dari 120.666 TPS per 5 Maret 2024 pukul 01.00.
Sementara itu PKB beroleh 2.662.797 atau setara 18,72% suara. Jumlah ini unggul dibanding PDIP yang memenangkan daerah itu pada Pileg 2019 lalu. Suara PDIP dalam Pileg 2024 sendiri sebanyak 2.310.535 atau setara 16,24%.
Adapun perolehan ini berdasar penghitungan suara KPU versi 5 Maret 2024, pukul 11.07. KPU sudah mengumpulkan suara dari 89.747 per 120.666 TPS total atau setara 74,38%.
