Perang sarung yang biasa dilakukan oleh anak-anak sampai remaja di bulan puasa atau bulan Ramadhan makan korban tewas.
Perang sarung yang biasa hanya menggunakan alat berupa sarung yang diikat ternyata kurang cukup bagi MAA (17) dia malah bawa kunci T yang biasa dipakai mekanik bengkel motor.
MAA akhirnya memukul kepala AA (17) di kolong tol Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Alhasil AA mengalami luka di kepala dan meninggal usai perang sarung.
MAA sendiri mengaku kepada polisi kalau ia memukul tanpa ada niatan menyasar AA.
"Saat perang sarung itu, si MAA pukul ke kepala korban dengan menggunakan kunci T," Ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran dikutip dari kompas.com
"Dari pengakuannya dia asal mukul saja dan tidak sadar," terangnya.
Gurnald menuturkan dalam perang sarung tersebut hanya MAA yang bawa kunci T.
Sementara semua remaja lain hanya membawa sarung.
"Cuma MAA ini nyeleneh membawa kunci T, dipukul kepalanya korban," tuturnya.
Gurnald menjelaskan kalau jumlah kelompok korban lebih sedikit dibandingkan kelompok MAA.
"Jadi kelompok korban kalah, korban tertinggal (di belakang) karena terlambat untuk mundur," paparnya.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena luka yang cukup parah di kepalanya.
"Setelah dipukul, teman-temannya (korban) balik mau menyelamatkan korban dan meminta tolong tukang ojek, pada saat dilarikan ke Rumah Sakit, korban (sudah) meninggal dunia," imbuh Gurnald.
Sebagai informasi, perang sarung ini berawal dari ajakan korban kepada pelaku N (17) melalui pesan teks WhatsApp, pada Rabu (14/3/2024) pukul 22.38 WIB.
N lalu mengajak MAA dan kelompoknya menuju lokasi yang disepakati di kolong tol Cibitung tepatnya di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis pukul 24.00 WIB.
Di TKP, perang sarung antara kelompok korban dan kelompok N pun terjadi. Kelompok N juga mengeluarkan petasan.
Kurang dari 24 jam, polisi mengamankan lima orang pelaku termasuk pelaku utama MAA (17), N (16), I (17), R (16), dan F (16).
"Yang sudah diamankan itu lima orang. Tapi pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T," ucap Gurnald.