Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pengamatan Hilal Awal Ramadan 10-11 Maret, BMKG Bandung Sebut Sulit Diamati

Maret 07, 2024 Last Updated 2024-03-07T09:05:54Z


Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung akan melakukan pengamatan hilal pada 10 dan 11 Maret 2024. Pengamatan bulan baru penanda 1 Ramadan 1445 Hijriah atau awal puasa itu akan dilakukan di Pos Observasi Bulan Cikelet di Kabupaten Garut dan di bagian atap kantor BMKG Bandung.


Sebelum melakukan pengamatan, BMKG menyiapkan data hilal atau bulan baru pada saat matahari terbenam. Pada Ahad, 10 Maret 2024, ketinggian hilal di Kabupaten Garut yaitu 0 derajat 44,07’. Kemudian elongasi 1,66 derajat, fraksi iluminasi atau persentase perbandingan antara luas piringan bulan yang terkena sinar matahari matahari dengan luas seluruh piringan bulan yaitu 0,02 persen. Sedangkan umur bulan 2,06 jam.


Adapun pada Senin 11 Maret 2024, ketinggian hilal yang akan diamati di Bandung, yaitu 11 derajat 57,87’. Kemudian elongasi 14,58 derajat, fraksi iluminasi 1,62 persen, dan umur bulan 26,07 jam.


“Berdasarkan data tersebut, data rekor hilal oleh BMKG, keilmuan astronomi, serta data prakiraan cuaca, maka hilal awal Ramadan berpotensi sangat kecil atau tidak dapat teramati pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, Rabu, 6 Maret 2024.


BMKG memprediksi kondisi cuaca saat pengamatan hilal di Garut pada Ahad, yaitu pagi hujan ringan, siang hujan sedang, dan malam hujan petir. Sedangkan kondisi cuaca di Bandung pada hari kedua pengamatan, Senin 11 Maret 2024, pagi cerah berawan, siang hujan sedang, dan malam hujan ringan.


Untuk mengawali puasa di bulan Ramadan, masyarakat umat Islam bisa menunggu hasil keputusan sidang isbat pada 10 Maret 2024 yang akan disiarkan langsung lewat laman BMKG http://www.bmkg.go.id/hilal.


Sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin mengatakan, ketinggian bulan saat magrib pada 10 Maret 2024 masih sangat rendah. “Jadi tidak mungkin bisa dirukyat (diamati),” katanya Senin, 4 Maret 2024.


Posisi bulan itu, menurut Thomas, dari kriteria MABIMS belum terpenuhi. MABIMS merupakan kriteria yang ditetapkan bersama oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.


Indonesia memakai kriteria itu untuk menetapkan 1 Ramadan dan 1 Syawal sejak 2022. Dalam kriteria itu, untuk pengamatan ketinggian bulan minimal 3 derajat dengan elongasi atau jarak sudut bulan dan matahari di langit minimal 6,4 derajat.

×