Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pekan Depan Sudah Ramadan,Ini Tata Cara dan Niat Sholat Tarawih Lengkap dengan Doa Kamilin

Maret 02, 2024 Last Updated 2024-03-02T00:52:12Z


Tak terasa pekan depan sudah bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Jangan sampai lupa tata cara dan bacaan niat sholat tarawih.


Pada bulan puasa Ramadan, biasanya ada satu ibadah yang dilaksanakan setelah waktu Isya yakni sholat tarawih.


Sholat tarawih menjadi ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadan.


Berikut ini niat, tata cara hingga bacaan doa kamilin yang bisa dibaca setelah sholat tarawih:


Niat Sholat Tarawih


Berikut ini bacaan niat sholat tarawih, dikutip dari tulisan DR. Marabona Munthe, Dosen Universitas Islam Negeri Riau (UIN) Riau, dalam artikelnya berjudul Tata Cara Salat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-Sendiri:


1. Bacaan niat sebagai imam sholat tarawih.


Apabila bertindak sebagai imam atau pemimpin sholat tarawih, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى


Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa


Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”


2. Bacaan niat sholat tarawih untuk makmum


اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى


Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa


Artinya: “Aku niat sholat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."


Bacaan niat tersebut bagi yang mengikuti pendapat akan adanya lafazh niat, namun jika tidak, maka sesungguhnya niat adalah amalan hati yang dengan sadar dan sengaja dilakukan.


Tata Cara Sholat Tarawih


Selama ini memang ada perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat sholat tarawih, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat.


Dua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil yang kuat.


Umat Muslim yang melaksanakan sholat tarawih berjamaah di rumah dipersilakan untuk mengikuti dua pendapat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih di atas, sesuai keyakinannya.


Adapun urutan tata cara sholat tarawih berjamaah adalah sebagai berikut:


Mengucapkan niat sholat tarawih sesuai posisinya sebagai imam atau makmum


Niat di dalam hati


Ketika takbiratul ihram mengucap takbir


Saat takbiratul ihram membaca Surat Al-Fatihah


Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an


Rukuk


I’tidaal


Sujud pertama


Duduk di antara dua sujud


Sujud kedua


Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua


Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama


Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam (Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat).


Bacaan Doa Kamilin


Doa kamilin menjadi doa yang populer dibaca setelah selesai sholat tarawih.


Dalam wawancaranya kepada TribunLampung, Ustaz Asep Abdullah Lc dari Pondok Pesantren Darul Fattah Bandar Lampung mengatakan doa kamilin sebenarnya bisa dibaca kapan saja.


Hal ini karena tidak ada dalil shahih yang menyatakan doa kamilin dibaca pada waktu selesai sholat tarawih.


Redaksi doa ini pun tidak ada di dalam Al-Qur'an dan Hadis.


Doa kamilin merupakan doa yang redaksinya berasal dari perkataan atau hasil dari redaksi para ulama yang kemudian membentuk untaian-untaian permohonan doa.


Doa yang redaksinya tidak ada dalam Alquran dan Hadist bukan berari doa itu tidak boleh dibaca.


Di Indonesia, doa kamilin sudah populer dalam pemikiran umat Islam, doa ini dibaca setelah sholat tarawih.


Menurut Ustaz Asep, hal itu tidak menjadi persoalan karena isi doa kamilin tidak menyalahi aqidah.


"Boleh dibaca. Selama doa itu tidak menyalahi akidah. Yang penting tidak berlebihan, misalnya siapa yang tidak menbaca doa kamilin kemudian sholat Tarawihnya dianggap tidak sah. Itu juga salah," terangnya.


Berikut bacaan doa kamilin:


اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn.


Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.


Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.


Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.


Artinya:


“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami,


Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.


Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.


Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.


Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

×