Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PBB Uji Jalur Militer Israel agar Bantuan Sampai ke Gaza Utara

Maret 07, 2024 Last Updated 2024-03-07T04:32:45Z


PBB akan menguji jalur militer Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza agar bantuan bisa sampai ke wilayah utara Palestina.


Hal itu diungkapkan Jamie McGoldrick, koordinator bantuan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, dikutip dari Reuters pada Kamis (7/3/2024).


Sebelumnya, PBB telah berulang kali memperingatkan Israel bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza atau seperempat dari jumlah penduduk Gaza berada di ambang kelaparan.


McGoldrick juga mengatakan bahwa PBB telah mendorong Israel selama berminggu-minggu untuk menggunakan jalan perbatasan Gaza dan telah menerima lebih banyak kerja sama dari Israel dalam seminggu terakhir.


Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas Kamis lalu saat mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza yang sebagian besar dari mereka ditembak oleh pasukan Israel.


Namun militer Israel yang selama ini mengawasi pengiriman bantuan mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka (warga Palestina) tewas karena terinjak-injak.


"Sejak kejadian minggu lalu, saya pikir Israel melihat dengan jelas betapa sulitnya memberikan bantuan," kata McGoldrick kepada wartawan.


Diketahui, bantuan saat ini dapat mencapai Gaza di selatan melalui penyeberangan Rafah dari Mesir dan Kerem Shalom dari Israel.


McGoldrick juga mengatakan rencananya konvoi bantuan akan diperiksa di penyeberangan tersebut, kemudian baru dikawal melalui wilayah Israel di sepanjang jalur militer menuju desa perbatasan Israel.


"Setelah kami masuk ke dalam Gaza, kami akan dibiarkan pergi sendiri," katanya.


PBB akan melakukan penilaian terhadap kemungkinan rute baru pada hari Kamis untuk memeriksa keadaan jalan-jalan di Gaza guna memastikan ada tidak ada persenjataan yang tidak meledak dan untuk mengidentifikasi titik distribusi yang sesuai untuk bantuan.


Sementara itu terkait akses darat atau udara, McGoldrick mengatakan bahwa menggunakan rute ini untuk mencapai Gaza utara memungkinkan konvoi bantuan menghindari kemacetan jalan dan ketidakamanan di wilayah kantong tersebut.


Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan pengirimannya ke Gaza utara pada 20 Februari karena masalah keamanan lantaran konvoinya terkena serangan massa yang kelaparan.


Sedangkan jalur bantuan lain termasuk pelabuhan Ashdod di Israel atau bantuan udara dari Amerika Serikat dan Yordania bisa membantu tetapi tetap belum memenuhi kebutuhan sangat banyak yang hanya dapat dilakukan melalui transportasi darat.


Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan bahwa selama Februari rata-rata hampir 97 truk dapat memasuki Gaza setiap hari.


Jika dibandingkan dengan sekitar 150 truk per hari pada Januari juga masih jauh di bawah target seharusnya 500 truk per hari.


Tetapi, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy pada hari Rabu mengatakan tidak ada batasan jumlah bantuan yang dapat masuk ke Gaza, dan mendesak para donor "Kirimkan bantuan, kami akan mengirimkannya".


"Penyeberangan Israel mampu memindai 44 truk dalam satu jam," kata Levy kepada wartawan. Masalahnya adalah distribusi. PBB sedang berjuang untuk mendistribusikan bantuan dengan kecepatan yang diizinkan oleh Israel.


Dia mengatakan Israel sedang menyusun strategi baru bersama dengan sektor swasta di Jalur Gaza untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.


Terlebih pada hari Rabu ada lebih dari belasan truk makanan dapat melakukan perjalanan ke Gaza utara di bawah koordinasi Israel.

×