Jumlah korban akibat serangan Israel ke Gaza terus bertambah. Kini, korban tewas di Gaza telah tembus mencapai 30 ribu jiwa.
Kehancuran Palestina kian membawa duka bagi banyak pihak. Warga sipil, Ibrahim Ahmed, bercerita soal kerinduan dirinya yang dulu berprofesi sebagai tukang bangunan.
Sebab alih-alih membangun rumah seperti sebelum serangan Israel, menggali kuburan kini menjadi rutinitas Ibrahim.
“Sebagai manusia yang punya perasaan, berat rasanya beralih dari membangun vila dan apartemen yang saya suka, menjadi menggali kuburan,” kata Ibrahim dikutip dari Reuters.
"Pekerjaanku memang sulit, tapi (dulu) aku akan pulang dengan perasaan berprestasi. Aku membuat hal-hal baru, setiap hari gedung yang berbeda, dekorasi yang berbeda. Aku pulang dengan suasana hati yang baik," ujar dia.
Ibrahim mengungsi dari rumahnya, seperti sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa. Kini dia menghabiskan hari-harinya di pemakaman Tal Al-Sultan di kawasan Rafah, menyiapkan deretan kuburan di medan berpasir dan menandainya dengan balok semen karena tidak ada batu nisan.
“Saya melihat orang-orang berbeda namun dengan wajah yang sama, dengan penderitaan yang sama. Sungguh menyedihkan,” katanya.
“Kami memiliki dua kuburan massal di sini, hampir 80 martir di sini, dan 100 martir lagi di sana," tambah dia.
Serangan Israel ke Gaza masih terus meningkat sejak 7 Oktober 2023 ketika Hamas melakukan perlawanan ke Israel selatan. Saat itu menurut pihak berwenang Israel, serangan Hamas menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Membalas dan berniat menghancurkan Hamas, Israel menggencarkan serangan udara dan darat yang menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Kamis (29/2), jumlah korban tewas telah melampaui 30.000 orang.
Yakin akan lebih banyak jenazah yang berdatangan, Ibrahim Ahmed dan relawan lainnya telah mempersiapkan lebih banyak deretan kuburan kosong.
“Jumlahnya terus bertambah. Saya berharap saya bisa berhenti melakukan pekerjaan ini,” kata Ahmed.
“Saya berharap perang ini berakhir sehingga kita tidak perlu lagi membangun kuburan, tapi justru membangun negara ini, membangunnya kembali,” tandas dia.