Badan Pangan PBB, The World Food Programme (WFP), gagal melakukan pengiriman bantuan pangan ke Gaza utara sejak Selasa (5/3). WFP mengirimkan konvoi 14 truk bantuan pangan ke Gaza utara, namun tak diberi izin akses dan ditolak oleh pasukan Israel.
Padahal, pihak WTP telah menunggu izin masuk selama tiga jam di pos pemeriksaan Wadi, Gaza. Truk-truk tersebut sempat dialihkan ke jalan lain, namun justru dicegat dan dijarah oleh kelompok warga lain yang putus asa.
"Truk-truk tersebut sempat dialihkan rutenya. Namun, bantuan pangan tersebut juga dihentikan oleh sekelompok besar orang yang putus asa dan mengambil makanan tersebut, membawa sekitar 200 ton," kata WFP dalam sebuah keterangan dikutip dari Al-jazeera, Rabu (6/3).
Meski, WFP memastikan tak akan menyerah untuk melanjutkan pengantaran bantuan yang sudah mengalami krisis makanan tersebut.
“Meski konvoi hari ini tidak sampai ke utara untuk menyediakan makanan bagi masyarakat yang kelaparan, WFP terus menjajaki segala cara yang memungkinkan,” kata Wakil Direktur Eksekutif WFP Carl Skau.
WFP sempat menghentikan pengiriman bantuannya pada 20 Februari lalu karena kondisi keamanan yang buruk. Konvoi mereka juga terkena serangan dari massa yang kelaparan.
Pekan lalu, seorang pejabat senior bantuan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza – seperempat dari populasi – berada selangkah lagi dari kelaparan.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pasukan Israel membunuh 118 orang yang mencoba mendapatkan bantuan pangan dekat Kota Gaza pekan lalu. Korban yang selamat mengatakan mereka ditembak.
Namun Israel membantah, mengatakan sebagian besar korban tewas terinjak atau terlindas saat panik. Saat ini, kecaman internasional dan desakan untuk gencatan senjata masih terus muncul.
