Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Israel Coba Konfirmasi Bunuh Wakil Pemimpin Militer Hamas Marwan Issa

Maret 12, 2024 Last Updated 2024-03-12T07:32:37Z


Pasukan Israel pada Senin (11/3/2024) sedang mengonfirmasi telah membunuh wakil pemimpin militer Hamas Marwan Issa dalam serangan udara di Gaza.


Jika kematiannya terkonfirmasi, Marwan Issa akan menjadi pejabat tertinggi kelompok Hamas yang dibunuh oleh Israel dalam perang lima bulan di Gaza Palestina.


Issa, yang dikenal sebagai 'Manusia Bayangan' karena kemampuannya untuk tidak terlihat, adalah salah satu dari tiga pemimpin tertinggi Hamas yang merencanakan serangan 7 Oktober terhadap Israel.


Dari serangan itu telah memicu perang dan diyakini ia yang mengarahkan operasi militer Hamas sejak saat itu.


Berbicara pada briefing dengan wartawan, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Israel telah mengebom kamp pengungsi Al-Nusseirat di Gaza tengah pada Sabtu (9/3/2024) malam.


Serangan itu setelah mendapat informasi intelijen tentang lokasi Issa, orang kedua di sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.


"Dua pemimpin Hamas Issa dan komandan lain yang bertanggung jawab atas senjata Hamas di Gaza menggunakan kompleks bawah tanah ketika diserang jet Israel dalam operasi gabungan dengan dinas keamanan Israel Shin Bet," kata Hagari, dikutip dari Reuters pada Selasa (12/3/2024).


"Di samping mereka di dalam terowongan ada milisi lain," katanya namun menambahkan bahwa masih belum jelas apakah Issa telah terbunuh.


Sumber Palestina mengatakan Israel telah menyerang tempat yang mereka pikir Issa bersembunyi, namun tidak dapat memberikan rincian mengenai nasibnya.


"Masih belum ada indikasi yang pasti," kata Chili Tropper, seorang menteri kabinet Israel, kepada televisi Channel 13 Israel pada Senin (11/3/2024).


"Jika memang tersingkirnya Marwan Issa, yang dalam banyak hal merupakan kepala staf militer Hamas, itu merupakan pencapaian besar IDF dan Shin Bet," ujarnya.


Issa dalam daftar paling dicari Israel


Diketahui, Issa masuk dalam daftar paling dicari Israel, bersama dengan Mohammed Deif, komandan Brigade al-Qassam, dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.


Kematian Issa, jika dikonfirmasi juga dapat mempersulit upaya untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, meskipun Israel mengatakan pembicaraan terus berlanjut melalui mediator Mesir dan Qatar.


Hamas menyalahkan Israel karena menolak memberikan jaminan untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan.


Israel menginginkan gencatan senjata sementara untuk menjamin pembebasan sandera sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina, namun Israel mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan perang sampai Hamas berhasil dikalahkan.


"Para perunding menginginkan penghentian permusuhan selama Ramadhan, yang dimulai pada hari Senin, namun serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza menewaskan 16 orang dan melukai beberapa lainnya," terang pejabat kesehatan Palestina.


Selain itu, Israel juga membunuh dua warga Palestina dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di kota selatan Khan Younis ketika penduduknya sedang berbuka pada hari pertama puasa Ramadhan.


IDF tidak segera mengomentari insiden tersebut. Namun mereka mengatakan pasukannya telah membunuh sekitar 15 militan dalam pertempuran jarak dekat.


Serta serangan udara di Gaza tengah. Pasukan komando telah menargetkan lokasi yang diyakini digunakan oleh kelompok Hamas di Khan Younis.

×