Militer Israel pada Jumat (8/3/2024) memberikan hasil penyelidikan awal terkait insiden serangan di dekat konvoi bantuan di Jalur Gaza 29 Februari 2024 kemarin.
Menurut Israel, tentaranya menembak ke arah sejumlah orang yang diduga mendekati pasukan Israel dan menimbulkan ancaman.
Jadi, temuan pada penyelidikan awal dalam sebuah pernyataan itu menemukan bahwa pasukan Israel tidak menembaki konvoi kemanusiaan.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang berebut makanan dari konvoi truk.
Dalam data terbaru yang dikeluarkan Jumat, dijelaskan ada 120 orang tewas dalam insiden 29 Februari dan sedikitnya 750 lainnya terluka.
Militer Israel saat itu mengatakan bahwa penyerbuan terjadi ketika ribuan orang mengepung konvoi tersebut.
Para saksi mata mengatakan ribuan orang bergegas menuju truk bantuan di Kota Gaza pagi itu, dan tentara menembak ke arah kerumunan karena orang-orang terlalu dekat dengan tank tersebut.
Sebuah tim PBB yang mengunjungi rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza sehari setelah insiden tersebut melaporkan melihat sejumlah besar luka tembak di antara puluhan pasien Palestina.
Dalam pernyataannya pada hari Jumat, militer Israel mengatakan sekitar 12.000 warga Palestina telah berkumpul di sekitar truk bantuan dan mulai mengambil perbekalan.
"Selama penjarahan, terjadi insiden yang menimbulkan kerugian besar terhadap warga sipil karena terinjak-injak dan orang-orang tertabrak truk," kata tentara Israel.
"Pada saat itu, puluhan warga Gaza maju ke arah pasukan IDF (tentara Israel) di dekatnya, hingga beberapa meter dari mereka, dan dengan demikian menimbulkan ancaman nyata bagi pasukan pada saat itu," jelasnya.
Pihak militer mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan untuk menjauhkan para tersangka.
Setelah mereka terus bergerak maju, pasukan melepaskan tembakan tepat ke arah sejumlah tersangka untuk menghilangkan ancaman.
Pengumuman tersebut muncul setelah lima bulan perang yang sedang berlangsung melawan kelompok Hamas di Gaza.
Perang tersebut dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan dahsyat di Israel selatan yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militer Israel menanggapi serangan itu dengan perang di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 30.878 orang di wilayah Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan.