Melupakan sesuatu hal adalah hal yang wajar. Namun, melupakan sesuatu terus menerus bisa berdampak serius.
Fungsi otak akan menurun seiring bertambahnya usia. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan memori juga banyak ditemukan saat lansia. Namun, Anda bisa mengalami hal tersebut di usia yang lebih muda.
Dilansir dari Inc, ingatan memainkan peran penting untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan. Contohnya adalah membuat keputusan penting dan mendorong kesuksesan bisnis.
Memori dapat ditingkatkan melalui kebiasaan otak yang dapat melambungkan daya memori.
Berikut adalah empat kebiasaan yang dapat meningkatkan memori dan fungsi otak.
1. Olahraga teratur
Tidak hanya meningkatkan kebugaran tubuh, aktivitas fisik dapat membuat kesehatan otak dan mental menjadi lebih baik. Menurut penelitian, melakukan aktivitas fisik secara teratur meningkatkan ukuran hippocampus. Ini merupakan wilayah otak utama yang bertanggung jawab untuk pembentukan memori.
Olahraga juga meningkatkan aliran darah ke otak yang mendorong pertumbuhan neuron baru dan meningkatkan koneksi sinaptik. Oleh karena itu, Anda dapat meningkatkan daya ingat dengan berolahraga rutin.
2. Pola makan sehat
Nutrisi pada makanan memiliki hubungan dalam peningkatan fungsi otak. Menurut sebuah studi, pola makan ikan dan sayuran secara teratur dapat memperlambat penurunan kognitif hingga setara dengan 19 tahun.
Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi makanan sehat untuk menyehatkan otak. Anda bisa bertanya kepada ahli gizi makanan apa yang cocok. Para ahli merekomendasikan untuk memberi makan otak dengan buah beri, minyak kelapa, bayam, dan daging sapi tanpa lemak.
3. Merangsang pikiran
Merangsang otak bisa dengan latihan mental dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif. Anda bisa melakukan aktivitas seperti bermain teka-teki, membaca, mempelajari keterampilan baru, dan memainkan permainan strategis. Ini dapat menjaga otak tetap aktif dan meningkatkan koneksi saraf.
Tinjauan sistematis terhadap 22 studi berbasis populasi memperkirakan bahwa aktivitas mental yang kompleks dapat mengurangi risiko insiden demensia secara keseluruhan sebesar 46 persen selama periode rata-rata tujuh tahun.
4. Mengelola stres
Stres juga berpengaruh dalam kesehatan otak Anda. Ini dapat mengganggu memori dan penurunan kognitif. Oleh karena itu, pengelolaan stres itu diperlukan demi kesehatan mental dan otak.
Mengelola stres bisa dilakukan dengan cara meditasi, latihan pernapasan dalam, dan aktivitas santai. Di tempat kerja, salah satu cara terbaik untuk mengelola stres harian adalah dengan menenangkan otak dan beristirahat. Ilmu saraf juga merekomendasikan bahwa setiap 80 hingga 120 menit, Anda perlu istirahat 10 menit untuk menenangkan aktivitas otak agar tidak terlalu terstimulasi dan kehilangan ketajaman